
Foto: China Central Television (CCTV)
Jakarta, tvrijakartanews - Perusahaan-perusahaan Tiongkok memainkan peran penting dalam pengembangan digital negara-negara ASEAN (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara), kata seorang pakar di sela-sela Summer Davos 2024 yang berlangsung pada hari Rabu 26 Juni lalu. Acara ini berlangsung selama tiga hari ini hingga 28 Juni 2024 yang secara resmi dikenal sebagai Pertemuan Tahunan Para Juara Baru ke-15 Forum Ekonomi Dunia. Mengumpulkan sekitar 1.600 tokoh terkemuka dari sektor publik dan swasta di hampir 80 negara dan wilayah untuk bersama-sama mengeksplorasi pendorong dan jalur baru bagi pertumbuhan ekonomi global.
Dalam sebuah wawancara dengan China Global Television Network (CGTN), Neeraj Aggarwal, ketua regional Asia Pasifik dari Boston Consulting Group, menunjukkan bahwa perekonomian ASEAN tidak dapat disangkal dibentuk oleh banyak pengaruh, di antaranya Tiongkok memiliki pengaruh yang signifikan.
"Perekonomian ASEAN dipengaruhi oleh banyak negara. Tiongkok memiliki banyak perusahaan yang memainkan peran yang sangat penting di dalamnya. Jadi Tiongkok memiliki banyak peran untuk dimainkan. Salah satunya adalah, Anda mengambil contoh perusahaan-perusahaan besar dari Tiongkok, Alibaba, Tencent, Tiongkok melalui berbagai inisiatifnya telah menjadi pendorong penting pembangunan infrastruktur di banyak wilayah di negara-negara ini dan menurut saya banyak orang yang memiliki hubungan dekat dengan Tiongkok, bukan? Maksud saya kembali ke masa lalu secara budaya dan yang lainnya. Jadi menurut saya, hal itu juga mempengaruhi orang-orang Saya pikir ada banyak hal yang saling menguntungkan. Dan Tiongkok telah menjadi negara yang pertama kali mengadopsi teknologi digital. Saya pikir negara-negara ASEAN dapat belajar banyak dari hal tersebut,” kata Aggarwal dikutip dari reuters (27/06).
Ia juga mencatat bahwa perdagangan ASEAN memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi global dan menyumbangkan talenta-talenta terampil kepada dunia.
"PDB dunia diperkirakan tumbuh sekitar 3 persen, lebih atau kurang sedikit. Ekonomi ASEAN akan tumbuh antara 4,5 hingga 5 persen. Jadi itu peningkatan yang cukup besar. Jumlahnya sekitar 700 juta orang dengan total PDB sekitar 3,5 triliun dolar AS saat ini. Namun, jika Anda mulai menghitung lebih lanjut, jumlahnya akan bertambah dengan cepat. Jadi, menurut saya mereka berada di posisi yang sangat penting, seperti yang saya katakan sebelumnya, mereka berada di posisi yang sangat penting, secara ekonomi dan demografi, dan juga di banyak industri elektronik konsumen, barang kemasan, minyak dan gas, dan industri hijau. Di banyak sektor, negara-negara ASEAN, pertanian memiliki peran yang sangat penting," lanjut Aggarwal.
Aggarwal menjelaskan, perdagangan global akan tumbuh lebih lambat dibandingkan PDB global untuk pertama kalinya. Ini sebenarnya merupakan perubahan besar. Dahulu perdagangan selalu tumbuh lebih cepat daripada PDB untuk jangka waktu yang lama. Kini perdagangan akan tumbuh sedikit lebih rendah dibandingkan PDB, namun negara-negara ASEAN sebenarnya akan meningkatkan perdagangan jauh lebih cepat daripada pertumbuhan PDB.
“Jadi menurut saya salah satu peran penting yang dimiliki negara-negara ASEAN adalah, dan kami telah melakukan pemodelan ini sebagai BCG selama 10 tahun ke depan, yaitu menjadi bagian penting dari arus perdagangan secara global. Jadi saya pikir ini adalah peran kunci. Ada juga peran lain yang belum saya bicarakan, yaitu peningkatan keterampilan. Saya pikir ada banyak ruang untuk melepaskan bakat dan mempelajari hal-hal baru di negara-negara ASEAN pengemudi dan bukan hanya talenta-talenta terbaik di piramida, tapi banyak pemain di bagian tengah piramida juga perlu dilatih ulang,” katanya.