Foto : Dokumentasi Isty/TVRI. Salah satu budayawan Banten Yadi Ahyadi yang masih aktif mengupayakan pelestarian Bahasa Jaseng.
Tangerang, tvrijakartanews - Jika mendengar tutur bahasa warga Serang, Banten maka akan terasa familiar dengan tutur bahasa jawa, namun dengan dialek yang berbeda. Dialek inilah yang kemudian dikenal dengan istilah Jawa Serang, bahasa yang umum digunakan oleh warga Serang dalam percakapan sehari-hari.
Menurut budayawan Yadi Ahyadi, bahasa Jawa Serang sebenarnya merupakan subdialek dari dialek Banten. Secara umum warga Serang menggunakan 2 bahasa utama yaitu Jawa dan Sunda, namun dialek yang digunakan berbeda-beda dan dipengaruhi berbagai macam faktor seperti geografis dan kebiasaan.
"Sebenarnya itu masuk ke sub dialek, dengan dialek utama nya dialek Banten. Ciri khasnya itu akhiran hurufnya diganti dengan huruf A atau E yang dibaca seperti kata sepi," ujar Yadi, Minggu (22/12/2024).
Bahasa ini diperkirakan sudah digunakan sejak belasan abad lalu. Beragam kata dari berbagai bahasa diserap menjadi kosakata Jawa Serang, mulai dari bahasa arab, bahasa jawa, bahasa sunda, bahasa cina, bahkan penggunaan huruf E juga dipengaruhi oleh bahasa melayu.
"Makanya sebenarnya orang Banten itu penutur multi bahasa, karena kosakatanya diambil dari banyak bahasa," lanjut Yadi.
Penggunaan bahasa jawa serang mencapai popularitas di masa Kesultanan Banten. Bahasa ini berkembang seiring dengan banyaknya proses migrasi ke wilayah Banten. Kemudian seiring perubahan zaman, bahasa tersebut pun mulai jarang digunakan. Beberapa faktor yang mempengaruhi adalah adanya kawin campur dengan daerah lain, dan juga kedatangan Belanda ke Indonesia.
"Sempat ada masa anak muda malu pakai bahasa Jaseng, apalagi dulu anggapan penutur Jaseng itu udik. Tapi sekarang, pelan-pelang sudah banyak anak muda yang berani menggunakan Jaseng," lanjut Yadi.
Beragam upaya tengah ditempuh oleh Pemerintah Provinsi Banten untuk melestarikan bahasa ini. Salah satunya dengan membuat kompetisi penutur Jawa Serang, membuat film pendek, bahkan menciptakan lagu dengan bahasa yang mudah diikuti oleh anak muda. Upaya untuk memasukan bahasa jawa serang sebagai bagian dari kurikulum sekolah juga telah ditempuh.
"Tentu banyak upaya yang sudah ditempuh, termasuk memasukan bahasa jawa serang menjadi muatan lokal di sekolah. Selain itu juga pejabat pemerintahan sudah mulai terbiasa menggunakan bahasa Jawa Serang saat sambutan," ujarnya.
Bahasa Jawa Serang juga memiliki peran penting dalam upacara adat dan seni tradisional. Misalnya, dalam pertunjukan wayang kulit atau dalam ritual-ritual tradisional, bahasa ini masih digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan spiritual atau moral kepada masyarakat.