Masjid Agung Nurul Ikhlas jadi Masjid Tertua di Cilegon, Usianya Lebih dari Empat Abad
FeatureNewsHot
Redaktur: Maryanto PM

Masjid Agung Nurul Ikhlas jadi Masjid Tertua di Cilegon, Usianya Lebih dari Empat Abad / Foto: Dimas Yuga Pratama

Cilegon, tvrijakartanews - Masjid Agung Cilegon, yang secara resmi dikenal sebagai Masjid Agung Nurul Ikhlas, merupakan salah satu masjid tertua dan paling berpengaruh di Banten.

Lokasinya yang strategis, berada di Jalan Jombang, Kota Cilegon, Banten, masjid ini menjadi pusat kegiatan keagamaan, edukasi dan destinasi wisata religi.

Masjid Agung Nurul Ikhlas merupakan ikon keagamaan dan kebudayaan yang mencerminkan komitmen masyarakat Cilegon terhadap tradisi dan keimanan.

Dengan pengelolaan yang efektif, masjid ini akan terus menjadi pusat kehidupan religius, budaya dan wisata yang bermanfaat bagi masyarakat dan pengunjung.

Daya tarik masjid ini terletak pada arsitekturnya yang bercorak Timur Tengah. Salah satu ciri khasnya adalah kubah besar di bagian tengah yang terbuat dari beton bertulang dan dilapisi keramik putih.

Keindahan kubah tersebut semakin sempurna dengan keberadaan empat menara tinggi di sekelilingnya.

Menara-menara ini berfungsi sebagai tempat muadzin mengumandangkan adzan, memberikan suasana khas masjid besar di Timur Tengah.

Masjid ini memiliki tiga lantai dengan luas berbeda, seperti lantai dasar memiliki luas 1.175 m persegi dengan dilengkapi fasilitas wudhu serta toilet. Sementara Lantai diatasnya menjadi ruang utama untuk beribadah salat dengan luas sekitar 1.372 meter persegi.

Selain itu, pada bangunan masjid ini juga tersedia bagian yang biasa digunakan untuk berbagai kegiatan.

Pembangunan Masjid Agung Cilegon

Masjid ini pertama kali dibangun pada tahun 1596, yang kala itu masih pada masa penjajahan Belanda.

Lantaran usianya yang sudah lebih dari empat abad ini, mengharuskan pihak pengurus untuk melakukan renovasi sebanyak 3 kali.

Adapun daya tarik masjid ini terletak pada arsitekturnya yang bercorak Timur Tengah. Salah satu ciri khasnya adalah kubah besar di bagian tengah yang terbuat dari beton bertulang dan dilapisi keramik putih.

Keindahan kubah tersebut semakin sempurna dengan keberadaan empat menara tinggi di sekelilingnya. Menara-menara ini berfungsi sebagai tempat muadzin mengumandangkan adzan, memberikan suasana khas masjid besar di Timur Tengah.