
Foto : Dokumentasi Istimewa/ Pengumpulan minyak jelantah yang dilakukan oleh Bank Sampah Patung Rusa, Kota Tangerang.
Tangerang, tvrijakartanews - Salah satu limbah rumah tangga yang sulit diurai oleh alam adalah minyak jelantah atau minyak sisa masakan. Limbah minyak biasanya hanya dibuang begitu saja di tempat sampah atau bahkan di saluran air yang bisa menjadi salah satu penyebab saluran pembuangan tersumbat. Namun, bagi warga di Kelurahan Pabuaran Tumpeng, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang hal tersebut justru diolah menjadi bahan guna ulang bernilai ekonomis.
Minyak jelantah tersebut dikumpulkan oleh warga melalui Bank Sampah Patung Rusa (Pabuaran Tumpeng Rukun Saluyu) Kota Tangerang untuk diolah menjadi produk bernilai seperti sabun dan lilin, yang kemudian digunakan sebagai insentif dan nilai tukar bagi para nasabah. Bank Sampah ini juga berhasil menggerakkan puluhan warga untuk memilah dan menukarkan sampahnya secara rutin.
Ketua Bank Sampah Patung Rusa Sri Aminarti mengatakan bahwa pengumpulan limbah rumah tangga yang bisa didaur ulang dilakukan dua kali dalam seminggu/ Tak hanya itu, bank sampah ini juga kerap mengadakan kegiatan berbagi, seperti memberikan sabun kepada warga yang menukarkan sampahnya, sebagai bentuk apresiasi.
"Setiap minggunya, Bank Sampah Patung Rusa mencatat partisipasi sekitar 25 warga yang rutin menjadi nasabah. Dari aktivitas tersebut, mereka mampu mengumpulkan sampah anorganik sekitar 150 kilogram per minggu," terangnya.
Lebih lanjut, Bank Sampah Patung Rusa juga berinovasi dengan mengolah minyak jelantah menjadi produk bernilai tambah, yaitu sabun minyak jelantah dan lilin. Bank sampah ini juga memberikan penghargaan khusus akhir tahun bagi nasabah yang memiliki total timbangan dan setoran sampah terbanyak. Strategi ini terbukti berhasil memicu lonjakan jumlah nasabah.
"Kami berpesan kepada warga sekitar untuk semakin giat dalam menjaga lingkungan. Mari bersama-sama kita jadikan RW 04 Rukun Saluyu terbebas dari kampung kumuh,” tutupnya.