KPU Harapkan Insiden Gibran di Debat Capres Tak Terulang di Debat Cawapres
Cerdas MemilihNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Ketua KPU Hasyim Asy'ari saat ditemui di kantornya. Foto: M Julnis Firmansyah

Jakarta - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari berharap insiden Gibran Rakabuming Raka di debat capres 12 Desember 2023 tidak terulang dalam debat cawapres yang akan digelar 22 Desember 2023. Dalam debat capres perdana itu, Gibran mendapat teguran dari KPU karena dinilai melakukan gerakan provokasi.

"Dalam rapat evaluasi sudah kami sampaikan hal-hal yang dianggap tidak sesuai dengan ketentuan yang disepakati di awal, ya. Misalkan ada cawapres yang memberikan tanda atau kode atau gerakan yang katakan lah menyemangati pendukungnya, sebenarnya itu tidak boleh," kata Hasyim, Selasa, 19 Desember 2023.

Hasyim mengatakan pihaknya telah menyampaikan teguran tersebut dan kembali mengingatkan kembali kepada masing-masing tim pasangan calon. Mereka, kata Hasyim, sudah kembali meneguhkan komitmen agar tertib sesuai kesepakatan awal.

Mengenai format debat cawapres nanti, Hasyim mengatakan formatnya akan sama persis dengan debat capres. Nantinya debat akan berlangsung 150 menit dengan durasi khusus untuk debatnya 120 menit dan dibagi menjadi 6 segmen.

"Walaupun mungkin ada yang membuat catatan, kesannya debatnya kurang mendalam, waktunya sangat singkat, tapi dengan begitu semua punya kesempatan untuk menjawab atau merespon pertanyaan, baik itu yang diajukan oleh panelis maupun yang diajukan dari masing-masing capres atau cawapresnya," kata Hasyim.

Nantinya para cawapres juga diperbolehkan membawa pasukan pendukung dengan jumlah maksimal 75 orang. Nantinya penempatan mereka saat debat akan diatur agar masing-masing punya akses yang setara.

Mengenai lokasi debat, KPU bekerja sama dengan Trans Corp akan mengadakannya di JCC, Jakarta Pusat. Debat tersebut nantinya memiliki tema ekonomi kerakyatan/ekonomi digital kemudian keuangan, pajak dan tata kelola APBN/APBD, investasi, perdagangan, infrastruktur, dan terakhir perkotaan.

(M Julnis Firmansyah)