Kekhawatiran Pasar Kenaikan Tarif Jika Donald Trump Menang Pilpres, Rupiah Tertekan 63,5 Poin terhadap Dolar AS
EkonomiNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Ilustrasi rupiah. (Freepik)

Jakarta, tvrijakartanews - Nilai tukar rupiah ditutup merosot dalam 63,5 poin atau 0,41 persen terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pelemahan rupiah disebabkan kekhawatiran prospek ekonomi global terkait kenaikan tarif apabila Donald Trump memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) AS pada November 2024.

Dikutip data Bloomberg, rupiah melemah 63,5 poin atau 0,41 persen menjadi Rp15.567 per dolar AS. Sedangkan data Yahoo Finance rupiah turun 66 poin atau 0,42 persen menjadi Rp15.555 per dolar AS.

"Investor juga memposisikan diri karena pemilihan umum AS pada tanggal 5 November semakin dekat. Chandler mengatakan kemenangan Trump kemungkinan akan menimbulkan tarif yang akan memengaruhi mereka yang paling dekat dan paling terpapar dengan AS dalam hal mitra dagang, seperti Kanada, Meksiko, China, dan Jepang," kata Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (22/10/2024).

Ibrahim mengatakan serangkaian data ekonomi yang positif menyebabkan investor mengurangi ekspektasi tentang ukuran dan kecepatan pemangkasan suku bunga dari Fed.

"Pasar memperkirakan peluang 87 persen untuk pemangkasan sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan Fed November, dengan peluang 13 persen bank sentral mempertahankan suku bunga tetap stabil, menurut FedWatch Tool milik CME," ujarnya.

Menurut Ibrahim, Presiden Federal Reserve Bank of Dallas Lorie Logan mengatakan pada hari Senin bahwa ia melihat penurunan suku bunga yang lebih bertahap di depan untuk bank sentral dan menyarankan bahwa ia tidak melihat alasan mengapa Fed juga tidak dapat terus menekan dengan mengecilkan neracanya.

Selain itu, Presiden Federal Reserve Bank Minneapolis Neel Kashkari kembali mengatakan bahwa ia mengharapkan penurunan suku bunga "sederhana" selama beberapa kuartal berikutnya.

"Meskipun kemerosotan tajam pasar tenaga kerja dapat mendorongnya untuk menyerukan penurunan yang lebih cepat," ungkapnya.

Bank Sentral Eropa (ECB) minggu lalu memangkas suku bunga untuk ketiga kalinya tahun ini. Pada hari Senin, kepala bank sentral Slovakia Peter Kazimir mengatakan inflasi zona euro semakin mungkin kembali ke target tahun depan, tetapi sedikit lebih banyak bukti diperlukan sebelum Bank Sentral Eropa dapat menyatakan kemenangan.

Ibrahim memperkirakan untuk perdagangan besok, mata uan rupiah fluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp15.500 - Rp15.580.