Kebutuhan Hunian Masih Tinggi, Bisnis Properti Terus Merangkak Naik di Tahun 2024
EkonomiNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Dokumentasi : Isty/TVRI. Site plan kawasan hunian baru Summarecon Tangerang

Tangerang, tvrijakartanews - Memiliki hunian masih menjadi impian dari banyak orang terutama bagi keluarga milenial. Namun mencari hunian yang sesuai keinginan rupanya cukup sulit dilakukan mengingat tingginya permintaan tak sesuai dengan ketersediaan unit.

Wilayah Jabodetabek masih menjadi wilayah dengan tingkat kebutuhan hunian paling tinggi terutama di wilayah Tangerang. Beberapa faktor seperti kemudahan akses dan kelengkapan fasilitas ikut mendorong banyaknya permintaan hunian di wilayah tersebut.

"Wilayah Jabodetabek, masih satu wilayah sub-Jakarta punya market yang harus dipenuhi, karena sampai hari ini, kebutuhan akan rumah hunian di wilayah Jabodabek itu masih tinggi. Kawasan-kawasan yang dekat dengan tol pasti banyak peminat karena akses kemana-mana jadi mudah," ujar President Director PT Summarecon Agung Tbk, Adrianto P. Adhi.

Tingginya permintaan terhadap hunian ini juga menjadi faktor industri properti menjadi pendukung meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hal ini juga yang tengah dilakukan oleh Summarecon sebagai bentuk dukungan terhadap target pertumbuhan ekonomi nasional yang telah ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

"Summarecon terus berupaya memberikan kontribusi positif untuk perkembangan industri properti tanah air. Hal ini sejalan, dimana Industri Properti merupakan salah satu lokomotif pertumbuhan ekonomi yang dapat mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen yang telah dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto," lanjut Ardi.

Ardi melanjutkan hal ini pun menjadi salah satu penyebab sektor indusri menyumbang 16,3 persen untuk PDB Indonesia. Tingginya permintaan terhadap hunian itu membuat bisnis properti terus berkembang meskipun sempat terkendala pandemi Covid-19. Pengembang pun berlomba-lomba untuk membuat hunian baru di wilayah-wilayah favorit.

"Ada lebih dari 185 sektor yang beriringan dengan sektor properti, yang melibatkan 13 juta hingga 18 juta pekerja. Ketika permintaan hunian tinggi, maka pengembang juga akan membangun lagi. Jika polanya seperti itu, maka 185 sektor itu pun ikut tumbuh," ujarnya.

Sementara itu, Director PT Summarecon Agung Tbk, Sharif Benyamin menjelaskan, untuk menjawab tingginya kebutuhan hunian di wilayah Tangerang, Summarecon juga membangun kawasan baru di wilayah Bitung, Kabupaten Tangerang. Lokasi baru ini juga diharapkan bisa menjawab semua kebutuhan kelas menengah dalam memilih hunian. Seperti lokasi yang dekat dengan gerbang tol, dan juga dekat dengan Summarecon Serpong yang sudah lebih dulu dibangun, sehingga fasilitas pendukung lainnya seperti fasilitas kesehatan dan fasilitas pendidikan bisa denganmudah dijangkau.

"Kami melakukan pengembangan yang sama di wilayah Barat. Di samping Summarecon Serpong kini kami juga menghadirkan Summarecon Tangerang sebagai alternatif solusi untuk masyarakat yang ingin membeli hunian di Barat Jakarta," ujarnya.

Adapun kawasan baru ini direncanakan memiliki luas area 109 hektar, dan berjarak hanya 200 meter dari Gerbang Tol Bitung, KM 26 Tol Jakarta Tangerang. Untuk tahap pertama, Summarecon Tangerang meluncurkan 2 cluster dengan beberapa jenis tipe rumah dengan harga mulai Rp950 juta. Peluncuran perdana akan dilakukan pada 30 November 2024 mendatang. Untuk Cluster Havena akan ditawarkan sebanyak 205 unit dan 408 unit untuk cluster Briza Lakes dengan penjualan akan dilakukan secara bertahap.