BI Telah Salurkan Insentif KLM Sebesar Rp259 Triliun
EkonomiNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo. (Tangkap layar YouTube Bank Indonesia)

Jakarta, tvrijakartanews - Bank Indonesia (BI) menyampaikan telah menyalurkan insentif Kebijakan Likuiditas Makroprudensial (KLM) sebesar Rp259 triliun hingga akhir Oktober 2024. 

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan pihaknya merinci penyaluran insentif sebanyak Rp120,9 triliun diserap oleh bank BUMN, Rp110,9 triliun bank swasta nasional, Rp24,7 triliun BPD dan Rp2,6 triliun kantor cabang bank asing.

"Insentif KLM tersebut disalurkan ke sektor prioritas yaitu hilirisasi minerba dan pangan otomotif perdagangan listrik gas dan air sektor pariwisata dan ekonomi keatif serta sektor UMKM," ujar Perry dalam keteranganya hasi Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, di Jakarta, Rabu (20/11/2024).

Perry memastikan akan memperluas sektor usaha dari Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) yang akan mulai diberlakukan pada 1 Januari 2025. 

Sebelumnya, BI mengungkapkan sejumlah sektor yang akan mendapatkan insentif KLM tersebut di antaranya, sektor perdagangan, eceran, pertanian dan industri pengolahan padat karya yang dapat menyerap 50 persen  pangsa tenaga kerja.