Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. (Tangkap layar akun YouTube Kemenkeu)
Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Republik Indonesia (RI) hanya mencapai kisaran 5 persen pada 2024. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan asumsi makro dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 yang ditetapkan sebesar 5,2 persen.
"Kita semua tahu APBN didesain dan dirancang dengan asumsi growth di 2024 adalah 5,2 persen, kita memperkirakan outlook-nya akan di 5 persen,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa di Jakarta, Senin (6/1/2024).
Sri Mulyani menuturkan pertumbuhan ekonomi pada triwulan I-2024 sebesar 5,11 persen year on year (yoy), sedangkan triwulan II triwulan II mencapai 5,05 persen.
"Untuk triwulan III 4,95 persen, serta triwulan IV yang diproyeksikan hanya mencapai 5 persen," ujarnya.
Menurut Bendahara Negara itu, tingkat inflasi pada 2024 berada di level 1,57 persen (yoy), jauh lebih rendah dari asumsi APBN sebesar 2,8 persen. Namun, nilai tukar rupiah mengalami pelemahan yang cukup signifikan, melampaui target asumsi sebesar Rp15.000 per dolar AS. Selain itu, nilai tukar rupiah tercatat berada di Rp15.847 per dolar AS pada akhir tahun, tertekan oleh berbagai faktor global.
"Nilai tukar terus tertekan karena berbagai faktor global, termasuk kebijakan fed fund rate, penguatan dolar, capital outflow mengalami deviasi dari yang kita asumsikan Rp15.000 per dolar AS," imbuhnya.