Menkeu Catat Dampak Kemenangan Donald Trump Memburuk Tekanan Ekonomi Nasional 
EkonomiNewsHot
Redaktur: Citra Sandy Anastasia

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. (Tangkap layar YouTube Kemenkeu)

Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mencatat dampak dari kemenangan Donald Trump dalam pada pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS). Salah satunya penetapan tarif dan pendekatan ekonomi nasionalistik semakin memburuk akibat tekanan ekonomi global.

“Pemilu di AS telah memilih Presiden Donald Trump. Makanya ini adalah periode pemilihan Presiden Trump yang kedua disebutnya 2.0 yang semua orang kemudian melihat pada saat beliau menjadi Presiden banyak kebijakan-kebijakan yang memengaruhi tidak hanya ekonomi AS, tapi juga ekonomi dunia termasuk penetapan tarif dan berbagai kebijakan yang sangat inward looking atau nasionalistik,” kata Sri Mulyani ditemui di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin (6/1/2024).

Sri Mulyani mengatakan di tengah ketidakpastian global, salah satunya gejolak geopolitik dan pasar keuangan dunia mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

“Ketegangan di Timur Tengah, perlambatan ekonomi China dan penurunan harga komoditas andalan Indonesia turut memengaruhi kinerja ekonomi nasional,” ujarnya. 

Menurut Bendahara Negara itu juga memaparkan bahwa di tengah kondisi global yang menantang, yield Surat Berharga Negara (SBN) pada Desember 2024 mencapai 7 persen, menurun dari level tertinggi pada April dan Juni 2024 yang sempat menyentuh 7,2 persen.

“Walau tekanan terhadap pasar keuangan Indonesia tetap terasa akibat arus modal keluar dari pasar negara berkembang (emerging market),” tuturnya.

Menanggapi hal ini, ia mengatakan bahwa pemerintah akan terus berupaya menjaga stabilitas ekonomi dan daya tahan APBN sebagai instrumen utama mitigasi risiko.