Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti. (Tangkap layar YouTube BPS)
Jakarta, tvrijakartanews - Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan tingkat kemiskinan perkotaan tercatat 6,66 persen pada September 2024, atau dari 7,09 persen pada Maret 2024. Penurunan tingkat kemiskinan mencapai turun 0,43 persen.
"Namun demikian, jika dilihat secara rata-rata, penurunan tingkat kemiskinan di pedesaan terjadi relatif lebih cepat dibandingkan dengan penurunan tingkat kemiskinan di perkotaan. Kemiskinan wilayah perkotaan turun sebesar 0,43 persen basis poin, sedangkan di pedesaan turun sebesar 0,45 persen basis poin," kata Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (15/1/2025).
Amalia mengatakan nilai Garis Kemiskinan yang menjadi dasar penentuan status kemiskinan penduduk, secara total Garis Kemiskinan nasional pada September 2024 tercatat sebesar Rp595.242 per kapita per bulan.
"Angka tersebut naik 2,11 persen dari Maret 2024 yang tercatat sebesar Rp582.932 per kapita per bulan," ungkapnya.
Menurutnya, jika dilihat secara kewilayahan, Garis Kemiskinan perkotaan mencapai Rp615.763 per kapita per bulan, lebih tinggi dari Garis Kemiskinan pedesaan yang tercatat sebesar Rp566.655 per kapita per bulan.
"Garis Kemiskinan perkotaan naik sebesar 2,52 persen, atau lebih tinggi dari kenaikan Garis Kemiskinan pedesaan yang naik sebesar 1,47 persen dibandingkan kondisi Maret 2024," pungkasnya.