Ketegangan Perdagangan Dunia Jadi Sorotan Utama dalam Pertemuan IMF
EkonomiNewsHot
Redaktur: -

Konferensi pers yang digelar di sela-sela Pertemuan Musim Semi IMF di Washington D.C., Jumat (25/4). Foto : Reuters

Washington, D.C, tvrijakartanews - Komite Kebijakan Internasional Dana Moneter Internasional (IMFC) menegaskan bahwa ketegangan perdagangan global kini menjadi salah satu faktor utama yang menghambat pertumbuhan ekonomi dunia dan meningkatkan ketidakpastian pasar. Hal ini disampaikan dalam konferensi pers yang digelar di sela-sela Pertemuan Musim Semi IMF di Washington D.C., Jumat (25/4).

Menteri Keuangan Arab Saudi sekaligus Ketua IMFC, Mohammed Al-Jadaan, menyatakan bahwa Dana Moneter Internasional harus tetap fokus pada mandat intinya: memperkuat kerja sama moneter internasional, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan memperluas perdagangan global.

"Banyak negara anggota menyoroti bahwa situasi perdagangan saat ini menciptakan ketidakpastian besar dan menambah volatilitas yang mengancam stabilitas keuangan global," ujar Al-Jadaan.

Ia juga menambahkan bahwa penanganan utang global, khususnya bagi negara-negara berpendapatan rendah dan rentan, menjadi prioritas utama. Komitmen terhadap kerangka kerja G20 dan upaya penyelesaian utang secara sistemik menjadi salah satu fokus pembahasan.

Sementara itu, Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengakui bahwa ketegangan geopolitik, termasuk kebijakan tarif dari Presiden AS Donald Trump, mengalihkan perhatian dari isu-isu struktural lainnya seperti kecerdasan buatan. Meski begitu, Georgieva menyebut bahwa banyak negara menunjukkan tekad untuk memperbaiki kebijakan dalam negeri masing-masing.

"Saya tidak ingin memberi harapan palsu – situasinya masih sangat menantang, tidak hanya karena tarif, tetapi juga karena banyak kekuatan transformasional lain yang sedang terjadi," kata Georgieva.

Georgieva menekankan pentingnya kebijakan moneter yang responsif, pengawasan sektor keuangan yang ketat – terutama di luar sektor perbankan – serta fleksibilitas nilai tukar untuk menyerap guncangan ekonomi.

Baik IMFC maupun IMF juga menyatakan dukungan penuh terhadap penyesuaian kuota yang mencerminkan posisi aktual negara-negara di perekonomian global, sebagai upaya menjaga relevansi dan legitimasi lembag