OJK Sebut Asing Buka Peluang Berkontribusi Pada Industri Perbankan Nasional
EkonomiNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae. (Humas OJK)

Jakarta, tvrijakartanews - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan bank asing membuka peluang untuk berkontribusi dalam industri perbankan nasional, seiring dengan tingginya risk appetite investor asing.

“Ruang partisipasi bank asing di Indonesia masih sangat terbuka untuk berkontribusi pada industri perbankan di Indonesia sesuai dengan risk appetite investor asing yang masih tinggi, sejalan dengan kebutuhan foreign direct investment (FDI) dan peningkatan likuiditas valas di Indonesia,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam jawaban tertulis di Jakarta, Selasa (27/5/2025). 

Dian menuturkan sampai dengan Maret 2025, pangsa pasar bank asing dan kantor cabang  bank asing (KCBA) di perbankan Indonesia baru mencapai 24,99 persen.

“Kontribusi Bank asing dan KCBA pada penyaluran kredit mencapai sebesar Rp1.776,02 triliun, atau 22,46 persen dari total penyaluran kredit perbankan Indonesia,” tuturnya. 

Menurutnya, sedangkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai sebesar Rp1.927,08 triliun, atau 21,39 persen dari total penghimpunan DPK perbankan nasional.

“Terkait dengan beberapa bank di Indonesia yang dikabarkan sedang mencari investor baru,” ujarnya.

Dikatakan Dian, pada prinsipnya OJK akan memberikan dukungan terhadap segala upaya penguatan permodalan perbankan.

“Termasuk dalam hal masuknya investor strategis baru apabila hal tersebut akan berdampak positif bagi kinerja bank pada khususnya,” jelasnya. 

Selain itu, kata Dian, pihaknya mendukung perbankan nasional yang lebih sehat, efisien, lebih berdaya saing dan berkontribusi terhadap perekonomian nasional.

“Dalam hal terdapat pengajuan permohonan dari calon investor strategis kepada OJK untuk melakukan investasi di sektor perbankan Indonesia, maka akan segera dilakukan evaluasi dan ditindaklanjuti sesuai ketentuan yang berlaku,” ungkapnya.

Menurut Dian, saat ini iklim investasi dan kepercayaan atas kondisi fundamental di sektor perbankan masih positif tercermin dari pertumbuhan kredit industri perbankan yang tetap solid sebesar 9,16 persen year on year (yoy) per Maret 2025 didukung kondisi likuiditas yang memadai, di tengah dinamika perekonomian global yang bergerak cepat.