Menko Airlangga Sebut Banyak Negara Belum Sepakat, Indonesia Terus Lanjutkan Negosiasi
EkonomiNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah kanan). (Tvrijakartanews/ John Abimanyu)

Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sejauh ini banyak negara yang belum mendapat kesepakatan. Saat ini, Indonesia melakukan negosiasi meskipun tenggat waktu negosiasi hampir habis.

"Ya, kalau yang belum juga kan banyak. Lebih dari 100 negara. Yang sudah deal baru UK, kemudian China, dan Vietnam. China pun masih berlaku sementara, 90 hari saja," kata Airlangga dalam keterangannya di Kemenko Bidang Perekononian, Jakarta, Kamis (3/7/2025).

Airlangga menuturkan sejauh ini status negosiasi masih berjalan, tim negosiasi Indonesia terus berada di Washington. Negara-negara tersebut seperti India, Jepang, Uni Eropa, Vietnam, dan Malaysia untuk melakukan negosiasi dengan pemerintah AS.

"Dan ini juga sudah secara tertulis memasukkan dan membahas dengan USTR maupun Secretary of Commerce and Treasury," tuturnya.

Menurutnya, saat ini Indonesia sudah menawarkan paket pembelian komoditas AS plus komitmen investasi senilai USD34 miliar atau sekitar Rp547 triliun kepada pemerintah AS.

"Paket ini dinilai dapat membalikkan posisi neraca dagang AS yang defisit terhadap Indonesia. Sejauh ini neraca dagang AS masih defisit senilai USD19 miliar terhadap Indonesia," ungkapnya.

Dikatakan Airlangga, Indonesia sendiri berharap bisa mendapatkan potongan tarif lebih besar daripada yang diberikan AS ke Vietnam, saat ini Indonesia diganjar tarif impor hingga 32 persen. Vietnam sendiri mendapatkan potongan tarif hingga 20 persen.

AS mengenakan barang-barang Vietnam akan yang diimpor ke negaranya dengan tarif sebesar 20 persen dan pengiriman ulang dari negara-negara ketiga melalui Vietnam akan dikenakan tarif sebesar 40 persen.

"Kalau Vietnam kan 20 hingga 40 persen Tentu kita berharap lebih baik dari itu," tambahnya.

Vietnam sendiri dalam negosiasinya memberikan AS untuk mengurangi dan membebaskan tarif impor barang AS ke negaranya. Airlangga mengatakan Indonesia tak akan melakukan hal tersebut, sebab saat ini tarif impor barang Amerika ke Indonesia memang sudah rendah bahkan ada yang 0 persen.

"Terkait tarif Amerika yang kebanyakan import ke Indonesia tarifnya di bawah 10 persen, bahkan ada yang 0 persen dan 5 persen Jadi itu adalah top komoditas yang Indonesia import dari Amerika," imbuhnya.

Sebagai informasi, Vietnam baru saja mendapatkan potongan tarif resiprokal dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Sementara sejauh ini Indonesia yang sejak awal sudah melakukan negosiasi, tak kunjung mendapatkan kesepakatan tarif.