
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. (Humas Kementan)
Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan akan menindak tegas importir yang mengutamakan produk impor dan merugikan petani.
“Kami minta kepada importir, tegas, jangan zalimi petani,” kata Amran dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (20/9/2025).
Amran menuturkan kajian Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengonfirmasi bahwa impor tapioka menjadi penyebab utama penurunan harga. Pada 30 Januari, dalam acara outlook ekonomi di The Westin Jakarta, Amran mengumumkan rencana pertemuan dengan industri dan petani pada 31 Januari.
"Petani singkong jangan dizalimi. Petani dizalimi sama dengan menzalimi negara," tuturnya.
Selain itu, Amran menjelaskan pemerintah resmi menerbitkan dua Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) pada 19 September 2025 untuk memperketat impor ubi kayu (singkong), tepung tapioka, dan etanol. Hal ini menunjukkan keberpihakan kuat terhadap petani,
"Kebijakan ini menjadi solusi atas krisis harga singkong yang merugikan petani, sekaligus menjamin penyerapan hasil panen lokal dan stabilitas harga komoditas strategis," tuturnya.
Keberpihakan Presiden Prabowo kepada petani terwujud melalui koordinasi lintas kementerian yang digagas Mentan Amran sejak Januari 2025. Dengan lartas dan Permendag, pemerintah menjamin penyerapan hasil panen lokal, stabilitas harga, dan kesejahteraan petani singkong dan tebu.
Mentan Amran juga mendorong peningkatan kualitas produksi dan pembangunan pabrik BUMN untuk memperkuat industri singkong nasional.
"Pengawasan impor dan optimalisasi produksi lokal menjadi kunci keberlanjutan kebijakan ini, mendukung kemandirian ekonomi nasional," pungkasnya.