IHSG Dibuka Menguat ke 8.082,26, Tapi Berpotensi Sideways Akibat Sentimen Tingkat Global
EkonomiNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Ilustrasi grafil IHSG. (Tvrijakartanews/ John Abimanyu)

Jakarta, tvrijakartanews - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka menguat 31,14 poin atau 0,39 persen ke posisi 8.082,26. Sedangkan IHSG diproyeksikan berpotensi bergerak mendatar pada perdagangan Senin, dengan sentimen utama akan berasal dari tingkat global.

Kepala Riset Phintraco Sekuritas Ratna Lim mengatakan, selama pekan ini pelaku pasar masih akan mencermati arah kebijakan The Fed ke depan, serta mencermati data-data perekonomian Amerika Serikat (AS).

"IHSG diperkirakan cenderung konsolidasi (mendatar) pada kisaran 7.970-8.070, sambil menantikan katalis baru yang cukup kuat," kata Ratna dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (22/9/2025).

Dari mancanegara, selama pekan ini, perhatian pelaku pasar masih seputar prospek suku bunga, seiring dengan pidato dari para pejabat The Fed termasuk Ketua The Fed Jerome Powell.

Dimulainya penurunan suku bunga The Fed pada pertemuan pekan lalu, menimbulkan harapan akan terdapat penurunan suku bunga berikutnya yang dapat memicu pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, pelaku pasar juga akan mencermati data Price Consumer Index (PCE) Indeks AS dan update estimasi Gross Domestic Bruot (GDP) AS periode kuartal II-2025.

Di sisi lain, dalam pembicaraan telepon antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping pada Jumat(19/9), Trump menyatakan ada kemajuan dalam negosiasi dagang, kesepakatan mengenai TikTok dan upaya mengakhiri perang Rusia-Ukraina.

Selain itu, terbuka potensi pertemuan antara kedua presiden tersebut di Korea Selatan pada KTT APEC 31 Oktober-1 November 2025 mendatang.

Dari kawasan Asia, pelaku pasar akan menantikan keputusan kebijakan moneter bank sentral China pada Senin (22/9).

Dari dalam negeri, pada hari ini, Senin (22/9), konferensi Pers APBN KiTa menjadi debut Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam memaparkan kinerja belanja, pendapatan, dan defisit anggaran.

Disamping itu, pelaku pasar juga menantikan rilis data uang beredar (M2) periode Agustus oleh Bank Indonesia (BI) pada Selasa (23/9).

Pada perdagangan Jumat (19/9), bursa saham Eropa ditutup mayoritas melemah, diantaranya Euro Stoxx 50 menguat 0,03 persen, indeks FTSE 100 Inggris melemah 0,12 persen, indeks DAX Jerman turun 0,15 persen, serta indeks CAC Prancis melemah 0,01 persen.

Sementara itu, bursa saham AS di Wall Street ditutup mayoritas menguat pada perdagangan Jumat (19/9), diantaranya Dow Jones menguat 0,37 persen ke posisi 46.315,27, indeks S&P 500 naik 0,49 persen, dan Nasdaq menguat 0,72 persen, sementara Russell 2000 terkoreksi 0,7 persen.