Setelah 10 Tahun, Indonesia dan Uni Eropa Sepakati Perjanjian Dagang IEU-CEPA
EkonomiNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (Humas Kemenko Bidang Perekonomian)

Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia dan Uni Eropa berhasil mencapai tonggak sejarah penting dalam kemitraan jangka panjang melalui penandatanganan kesepakatan substantif Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Sebab, kesepakatan ini terjadi setelah menjalani rangkaian proses perundingan sepanjang hampir satu dekade.

"Dari putaran pertama perundingan di Brussels pada tanggal 20-21 September 2016 hingga hari ini di Bali, perjalanan sembilan tahun ini telah membawa kita pada sebuah tonggak bersejarah yang mencerminkan komitmen bersama dan berkelanjutan kita terhadap kemitraan ekonomi yang terbuka, adil, dan berkelanjutan melalui IEU–CEPA," kata Airlangga dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (23/9/2025).

Airlangga menuturkan kesepakatan tersebut menempatkan Indonesia setelah Singapura dan Vietnam yang terlebih dahulu menandatangani CEPA dengan Uni Eropa serta sekaligus menjamin terciptanya persaingan yang lebih adil (equal level of playing field) bagi produk dan investasi Indonesia dan menegaskan posisi kuat Indonesia di kancah global.

Menurutnya, kesepakatan itu diyakini dapat memberikan manfaat konkret bagi Indonesia, khususnya dalam memperluas ekspor dan mengamankan akses pasar yang lebih luas di Uni Eropa.

"Liberalisasi pasar di bawah IEU-CEPA sendiri akan mencakup bidang barang, jasa, dan investasi," ujarnya.

Dikatakan Airlangga, terkait dengan barang, kedua pihak telah berkomitmen untuk menghilangkan tarif pada lebih dari 98 persen jenis tarif dan 99 persen dari total nilai impor.

"Saat implementasi kesepakatan tersebut, produk Indonesia langsung akan menikmati tarif 0 persen di 90,40 persen pasar Uni Eropa dan dengan pengurangan tarif lebih lanjut yang akan menyusul secara bertahap," ungkapnya.

Sementara itu, Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Komisi Eropa Maroš Šefčovič mengatakan suatu kehormatan baginya untuk berdiri di sini hari ini bersama Menteri Airlangga, juga seluruh Duta Besar Uni Eropa dan tim negosiasi Indonesia yang sangat tangguh, kuat, dan dinamis pada seremoni bersejarah ini.

"Saya ingin memulai dengan menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada Menteri Airlangga, karena dedikasi pribadi, keterlibatan yang konstruktif, dan kepemimpinan politik yang kuat, merupakan kunci dan berperan penting dalam membawa kita ke momen yang sungguh bersejarah ini," kata Komisioner Uni Eropa Maroš.

Dalam hal investasi, Uni Eropa sendiri merupakan salah satu negara dengan investasi tertinggi di Indonesia dengan kontribusi signifikan di sektor-sektor utama seperti bahan kimia dan farmasi, jasa, perumahan dan kawasan industri, perhotelan, perdagangan dan reparasi, serta industri makanan. Kesepakatan IEU-CEPA akan memberikan kepastian regulasi yang lebih besar, mendorong transfer teknologi, dan memperkuat integrasi Indonesia ke dalam rantai pasokan global.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Joint Press Statement bersama Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Komisi Eropa Maroš Šefčovič usai melaksanakan Penandatanganan dan Pengumuman Bersama tentang Kesepakatan Substantif IEU-CEPA di Bali, Selasa (23/09).

Turut hadir dalam kesempatan tersebut diantaranya yakni Duta Besar Indonesia Untuk Brussels dan Uni Eropa, Duta Besar Uni Eropa Untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, 21 Duta Besar Negara Anggota Uni Eropa, serta perwakilan Pejabat Tinggi dari sejumlah Kementerian/Lembaga terkait.