Bapanas Salurkan Bantuan Bagi Korban Banjir Bali
EkonomiNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi. (Humas Bapanas)

Jakarta, tvrijakartanews - Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama mitra pelaku pangan menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa bahan pangan pokok guna membantu memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat terdampak banjir di Provinsi Bali.

“Kami mengapresiasi mitra dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyaluran bantuan kemanusiaan untuk saudara-saudara kita yang mengalami musibah banjir di Bali beberapa waktu lalu," kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dalam keterangan di Jakarta, Senin (6/10/2025).

Arief menambahkan bantuan berupa ratusan paket pangan pokok yang diserahkan melalui Dinas Pangan Provinsi Bali pada Jumat (3/10) dan didistribusikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali ke wilayah terdampak di Kota Denpasar, Kabupaten Gianyar, dan Kabupaten Tabanan.

Menurutnya, dalam penyaluran itu, Bapanas berhasil mengkoordinasikan donasi berbagai pihak seperti dari Pinsar Indonesia, Pinsar Petelur Nasional (PPN), dan PT Agro Boga Utama.

"Ini diwujudkan dalam bentuk 300 paket pangan yang disiapkan oleh Perum Bulog Provinsi Bali dengan komposisi beras premium, minyak goreng, gula pasir, tepung terigu, dan sarden kaleng," tuturnya.

Arief menambahkan, upaya seperti itu merupakan bagian dari peran Bapanas dalam mengoordinasikan ketahanan pangan nasional, termasuk pada saat bencana atau keadaan darurat.

Dikatakan Arief, kerja sama lintas sektor akan terus diperkuat agar bantuan pangan bisa menjangkau masyarakat yang membutuhkan secara cepat dan tepat sasaran.

"Tentunya urusan pangan menjadi kebutuhan yang tidak bisa ditunda, harus dipenuhi apalagi dalam kondisi darurat. Oleh karena itu, melalui bantuan ini kami ingin memastikan akses pangan bagi warga terdampak tetap terpenuhi," ujarnya.

Selain, bantuan kemanusiaan yang dilakukan pada saat terjadi bencana, Arief juga menekankan perlunya penguatan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) yang dapat digunakan oleh setiap pemerintah daerah untuk melakukan intervensi.

"Jadi bagi pemerintah daerah juga terus kita dorong bersama, sehingga punya CPPD yang memadai dan bisa digunakan segera manakala diperlukan," jelasnya.

Untuk Provinsi Bali jumlah CPPD dalam bentuk beras sampai akhir September 2025 tercatat ada 379 ton. CPPD itu berkurang sekitar 16 ton dari posisi stok CPPD beras di akhir Agustus yang saat itu berada di 395 ton.

CPPD beras tersebut juga digunakan untuk membantu meringankan beban warga Bali yang terdampak banjir.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi, Cadangan Pangan Pemerintah dapat digunakan untuk berbagai intervensi seperti terjadinya kekurangan pangan, gejolak harga, bencana alam, dan keadaan darurat.

Melihat urgensi CPPD ini, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian telah mengeluarkan surat edaran nomor 1 tahun 2025 yang menegaskan bahwa daerah harus mengisi CPPD masing masing.

Hingga akhir September, total CPPD beras di tingkat provinsi ada 7.063 ton dan CPPD beras di tingkat kabupaten/kota per akhir Agustus ada 13.675 ton dari 318 kabupaten/kota.