
Dokumentasi : Istimewa/ Mendag Budi Susanto memaparkan laporan hasil transaksi gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) 2025.
Tangerang, tvrijakartanews - Trade Expo Indonesia 2025 sukses digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Kabupaten Tangerang. Nilai transaksi total selama lima hari pameran mencapai USD 22,80 miliar atau setara dengan Rp 376,20 triliun, melebihi dari target yang ditetapkan sebesar USD 16,5 miliar.
Menteri Perdagangan, Budi Santoso mengungkapkan bahwa capaian ini membuktikan bahwa produk Indonesia diminati oleh konsumen internasional. Gelaran ini juga sekaligus mampu membawa produk Indonesia dikenal lebih luas lagi, sehingga bisa meningkatkan angka perekonomian dalam negeri.
"Capaian ini menunjukkan bahwa produk-produk Indonesia tidak hanya mampu bersaing, tetapi juga menjadi primadona di pasar global. TEI ke-40 membuktikan kekuatan sumber daya alam dan manusia Indonesia dalam menghasilkan produk ekspor unggul dan berkelanjutan,” ujar Mendag, dikutip Senin, (20/10/2025).
Nilai tertinggi diperoleh dari hasil transaksi perdagangan barang dengan nilai USD 17,90 miliar, serta perdagangan jasa USD 443,70 juta. Kemudian dari segi nilai investasi mencapai USD 4,37 miliar. Transaksi ini terdiri atas nota kesepakatan (MoU) senilai USD 22,70 miliar, transaksi di area pameran (fairground)sebesar USD 71,60 juta, dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching)senilai USD 63,40 juta atau naik 88 persen dibandingkan 2024.
"Keberhasilan TEI ke-40 ini merupakan hasil kerja sama solid antara pemerintah, pelaku usaha, perbankan,Badan Usaha Milik Negara (BUMN)dan mitra strategis lainnya. Mari kita lanjutkan semangat ini untuk mendorong ekspor nonmigas yang semakin berkualitas dan berdaya saing,” lanjut Mendag.
Khusus produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), gelaran ini mencatatkan transaksi sebesar USD 474,70 juta atau sekitar Rp 7,80 triliun. Di TEI ke-40, negara dengan transaksi tertinggi adalah India dengan nilai USD 4,30 miliar, Belanda (USD 3,90 miliar), Vietnam (USD 3,30 miliar), Filipina (USD 3,10 miliar), dan Tiongkok (USD 2,40 miliar).
Sementara produk paling diminati meliputi produk pertambangan senilai SD 5,50 miliar, logam mulia (USD 2,70 miliar), minyak kelapa sawit dan turunannya (USD 2,30 miliar), arang dan briket (USD 1,60 miliar), serta suku cadang (USD 1,40 miliar).
“Teruslah berinovasi, tingkatkan kualitas produk, dan memanfaatkan teknologi digital. Teruslah bersemangat, karena dunia menunggu produk-produk terbaik dari Indonesia,” tutupnya.
Selama lima hari penyelenggaraan, TEI 2025 dikunjungi 34.550 orang dari 131 negara,melampaui target 30.000 pengunjung. Khusus buyer luar negeri, tercatat sebanyak 8.045 orang dari 130 negara dengan jumlah terbanyak berasal Malaysia dengan 769 buyer, Tiongkok 605 buyer, India 594 buyer, Nigeria 509 buyer, dan Mesir 406 buyer.
Sementara untuk jumlah peserta pameran mencapai 1.619 perusahaan, lebih tinggi dari target 1.500 peserta. Adapun rincian peserta untuk Zona Makanan, Minuman & Produk Pertanian, Perizinan dan Waralabasebanyak 623 perusahaan; Zona Fesyen Gaya Hidup sebanyak 603 perusahaan, dan Zona Manufaktur dan Jasa sebanyak 393 perusahaan.