Pernyataan Pejabat Federal Reserves, Rupiah Dibuka Melamah 7 Poin atau 0,04 persen
EkonomiNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Ilustrasi mata uang rupiah. (freepik)

Jakarta, tvrijakartanews - Nilai tukar rupiah dibuka melamah 7 poin atau 0,04 persen pada pembukaan perdagangan mata uang. Pelemahan mata uang garuda disebabkan pernyataan hawkish dari para pejabat Federal Reserves (The Fed).

Pada pembukaan perdagangan melemah 7 poin atau 0,04 persen menjadi Rp16.638 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.631 per dolar AS.

"Rupiah melemah terhadap dolar AS (Amerika Serikat) yang kembali menguat oleh dukungan pernyataan hawkish dari pejabat-pejabat the Fed, yaitu Schmid (Presiden The Fed Kansas City Jeff Schmid), Logan (Presiden Federal Reserve Bank Dallas Lorie Logan), dan Hammack (Presiden Fed Cleveland Beth Hammack)," kata Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong dalam keterangannya di Jakarta, Senin (3/11/2025).

Schmid menyampaikan bahwa sektor pekerjaan masih stabil dan inflasi AS masih tinggi. Begitu pula dengan Logan yang menyinggung hal serupa, dan menentang pemangkasan suku bunga The Fed apabila inflasi tak menurun.

Adapun Hammack menyatakan suku bunga tinggi masih diperlukan untuk menurunkan suku bunga.

Namun, mengutip Anadolu, Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic mendukung penurunan tersebut, dengan menekankan bahwa kebijakan moneter AS masih tetap restriktif, bahkan setelah suku bunga diturunkan.

Terkait inflasi Indonesia, diprediksi akan sedikit lebih tinggi 2,7 persen, masih dalam rentang target Bank Indonesia, sehingga masih terbuka peluang bagi BI memangkas suku bunga.

"September diperkirakan surplus 4,79 miliar dolar AS," pungkasnya.