Mengenal Tambora, Kecamatan Dengan Penduduk Terpadat di Jakarta
FeatureNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Kota Padat penduduk di Tambora / foto: Sanrifa Akmalia

Jakarta, tvrijakartanews - Kecamatan Tambora di Jakarta Barat dikenal sebagai salah satu kawasan dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta tahun 2022, wilayah ini dihuni oleh sekitar 92.360 keluarga dengan total populasi mencapai 275.135 jiwa. Tingkat kepadatan di Tambora bahkan mencapai 550.951 jiwa per kilometer persegi, yang menunjukkan tekanan besar terhadap penyediaan infrastruktur dan layanan publik yang memadai.

Di balik angka-angka tersebut, kehidupan di Tambora tak terlepas dari berbagai tantangan. Salah satu isu yang paling sering mencuat adalah tingginya risiko kebakaran. Wilayah ini kerap disebut sebagai kawasan yang paling sering mengalami kebakaran di Jakarta. Faktor padatnya permukiman dan kurangnya pengelolaan tata ruang menjadi penyebab utama persoalan tersebut.

Namun, Tambora bukan hanya soal kepadatan dan kebakaran. Wilayah ini menyimpan sejarah panjang yang menarik. Sebelum nama Tambora dikenal luas, ada sebuah masjid bersejarah yang lebih dulu menjadi ikon kawasan ini, yaitu Masjid Jami Tambora. Masjid ini menjadi saksi perkembangan awal wilayah Tambora yang kini memiliki peran penting dalam perjalanan sejarah Jakarta

Tambora juga menjadi salah satu kawasan yang mencerminkan dinamika urban di Jakarta. Permukiman yang padat, aktivitas warganya yang beragam, hingga budaya setempat yang terus bertahan di tengah modernisasi menjadikan Tambora sebagai cerminan kehidupan ibu kota yang penuh warna.

Kampung Tambora telah menjadi saksi banyak peristiwa penting dalam sejarah ibu kota. Dari kepadatan penduduknya hingga kerentanannya terhadap kebakaran, semua ini menjadi bagian dari cerita besar Tambora sebagai salah satu kawasan paling bersejarah di Jakarta.

Dengan segala tantangan dan keunikannya, Tambora tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari dinamika kota Jakarta. Keberadaan masjid bersejarah dan statusnya sebagai kampung terpadat di Asia Tenggara menjadi cerminan kehidupan urban yang penuh warna di ibu kota.