Sejarah Kesultanan Banten: Dari Kejayaan hingga Kemunduran
FeatureNewsHot
Redaktur: Citra Sandy Anastasia

Monumen Perjuangan Masyarakat Banten / foto: Rizal Satria

Benten, tvrijakartanews - Kesultanan Banten adalah kerajaan Islam yang berdiri pada abad ke-16 di Pulau Jawa. Kerajaan ini memiliki sejarah yang panjang dan penuh liku, mulai dari pendirian yang penuh perjuangan hingga kehancurannya di tangan penjajah. Berikut ini adalah beberapa peristiwa penting dalam sejarah Kesultanan Banten.

Pendirian Kesultanan Banten

Kesultanan Banten didirikan pada tahun 1526 oleh Maulana Hasanuddin, putra dari Sunan Gunung Jati. Setelah Kerajaan Pajajaran hancur akibat serangan Portugis, Maulana Hasanuddin mendirikan Kesultanan Banten sebagai sebuah kerajaan Islam yang kuat di pesisir barat Pulau Jawa. Pendirian kerajaan ini juga menandai dimulainya era baru dalam penyebaran Islam di wilayah tersebut.

Puncak Kejayaan

Kesultanan Banten mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1683). Pada masa ini, Banten tidak hanya menjadi pusat penyebaran Islam di Pulau Jawa, tetapi juga menjadi salah satu kerajaan besar di Asia Tenggara. Hubungan dagang yang kuat dengan negara-negara di Eropa, Timur Tengah, dan Asia Tenggara menjadikan Banten sebagai pusat perdagangan internasional yang ramai. Kejayaan ini juga mencerminkan kekuatan politik dan ekonomi yang berkembang pesat pada masa itu.

Kemunduran

Namun, Kesultanan Banten mulai mengalami kemunduran akibat konflik internal yang melibatkan Sultan Ageng Tirtayasa dan putranya, Sultan Haji. Perselisihan ini dimanfaatkan oleh VOC (Verenigde Oost-Indische Compagnie) untuk memecah belah kekuatan Banten dengan strategi adu domba. Konflik internal yang semakin dalam ini melemahkan Banten, memudahkan VOC untuk menguasai wilayah tersebut.

Penghancuran Kesultanan Banten

Pada tahun 1813, Kesultanan Banten akhirnya dihapuskan oleh penjajah Inggris. Sultan Muhammad Syafiuddin dipaksa turun takhta oleh Thomas Stamford Raffles, yang mewakili kekuasaan kolonial Inggris. Ini menandai berakhirnya sebuah era kejayaan dan kemerdekaan bagi Kesultanan Banten, yang telah lama berdiri sebagai kekuatan besar di Jawa.

Meskipun Kesultanan Banten sudah tidak ada lagi, peninggalan sejarahnya masih dapat dilihat hingga kini. Beberapa situs bersejarah yang masih bertahan dari masa kejayaan Kesultanan Banten antara lain Masjid Kasunyatan dan Benteng Keraton Surosowan. Kedua tempat ini menjadi saksi bisu dari kejayaan dan kemunduran yang dialami oleh kerajaan ini.

Sejarah Kesultanan Banten adalah kisah tentang kebangkitan, kejayaan, dan kehancuran. Meskipun kerajaan ini sudah lama tidak ada, jejak-jejaknya tetap hidup dan memberikan kita pelajaran berharga tentang perjuangan, politik, dan peradaban yang membentuk bagian dari sejarah Indonesia.