Brussels, Belgia, tvrijakartanews - Seni, kemewahan, dan kepedulian sosial berpadu dalam sebuah pameran unik bertajuk Beloeuf 2025 yang tengah berlangsung di Brussels, Belgia. Sebanyak 35 chocolatier terkenal memamerkan telur Paskah eksklusif bertema Art Deco, semuanya terbuat dari cokelat murni dengan tinggi hingga 60 sentimeter dan dihiasi ornamen khas era industri.

Diselenggarakan di sebuah hotel mewah di jantung kota Brussels, pameran ini menjadi wujud kreativitas tingkat tinggi para pembuat cokelat Belgia — negara yang dikenal sebagai salah satu pusat cokelat dunia.

“Tema untuk Beloeuf 2025 hari ini adalah Art Deco. Kita berada di Brussels, ibu kota Art Deco. Saya membuat telur dengan potongan bunga manual dan mosaik logam, elemen khas dari gaya ini,” ujar chocolatier Marijn Coertjens, salah satu peserta pameran.

Beberapa karya bahkan mengusung unsur teknologi. Salah satu telur cokelat menampilkan efek cahaya laser dari dalam, menggunakan lapisan cokelat putih translusen yang memancarkan sinar, menciptakan tampilan visual yang memukau.“Saya ingin menantang batasan diri saya. Jadi kali ini saya menambahkan laser. Lapisan cokelat putih tipis memungkinkan cahaya menembus dan menciptakan efek dari dalam telur,” tambah Coertjens.

Tak hanya sebagai tontonan seni kuliner, pameran ini juga digelar untuk tujuan amal. Seluruh karya telah terjual seharga €750 per buah (sekitar Rp13 juta), dan hasil penjualan akan disumbangkan sepenuhnya untuk Rumah Sakit Saint Pierre di Brussels.

“Cokelat itu untuk kebahagiaan. Kami ingin membawa energi positif. Semua dana dari 35 telur ini, 100 persen, akan diberikan ke badan amal rumah sakit,” jelas chocolatier dan koordinator acara, Michael Lewis-Anderson.

Ia juga menyinggung tantangan baru yang dihadapi industri cokelat global, di mana harga kakao melonjak hingga tiga kali lipat sejak tahun lalu, menjadikan cokelat kini sebagai komoditas mewah.

Pameran telur Paskah Art Deco ini masih akan berlangsung hingga 21 April 2025, memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menikmati perpaduan antara seni, rasa, dan solidaritas — sebuah perayaan Paskah yang tidak hanya manis, tetapi juga bermakna.