Ratusan Bayi Ikut Festival 'Crying Sumo' di Tokyo
FeatureNewsHot
Redaktur: Redaksi

Sumo dan bayi yang mengikuti tradisi unik berusia 400 tahun bernama Naki Sumo atau “Crying Sumo”. Foto : Reuters

Tokyo, Jepang, tvrijakartanews Ratusan bayi dan orang tua mereka memadati Kuil Senso-ji di Tokyo pada Sabtu (26/4), untuk mengikuti tradisi unik berusia 400 tahun bernama Naki Sumo atau “Crying Sumo”.

Dalam festival ini, bayi-bayi diangkat dengan lembut oleh pegulat sumo, sementara pendeta Shinto berusaha membuat mereka menangis melalui berbagai gerakan lucu. Tradisi ini dipercaya membawa berkah, dengan keyakinan bahwa tangisan kuat bayi menandakan kesehatan yang baik dan dapat mengusir roh jahat.

"Ada pepatah lama bahwa menangis membuat bayi tumbuh sehat. Kami ingin bayi kami menangis banyak mengikuti tradisi itu, tapi ternyata dia tidak menangis," kata Yuji Hashikawa, ayah berusia 27 tahun yang turut serta dalam acara tersebut.

Festival ini diikuti sekitar 160 bayi, yang didampingi orang tua mereka. Suasana penuh keceriaan memenuhi halaman kuil, meski banyak bayi yang menangis keras saat diangkat tinggi-tinggi oleh para pegulat sumo.

Tradisi Naki Sumo sendiri telah ada sejak zaman Edo dan merupakan bagian dari praktik keagamaan Shinto untuk perlindungan anak-anak. Bagi para orang tua, momen ini menjadi pengalaman bermakna sekaligus kesempatan untuk mengabadikan kenangan berharga dalam kehidupan keluarga mereka.