
Konferensi Pers Film "Tinggal Meninggal" di Epicentrum XXI / foto: Sanrifa Akmalia
Jakarta, tvrijakartanews - Imajinari kembali menghadirkan film terbaru berjudul Tinggal Meninggal yang tayang di bioskop mulai 14 Agustus 2025. Film bergenre komedi getir ini menjadi debut penyutradaraan Kristo Immanuel, dikenal lewat gaya jenaka dan kritik sosialnya.
“Tinggal Meninggal” tidak hanya menyuguhkan tawa, tapi juga menyelipkan refleksi mendalam tentang eksistensi, trauma masa kecil, dan kebutuhan manusia untuk merasa dilihat. Ceritanya mengikuti Gema, yang setelah kehilangan ayahnya, justru mendapat perhatian dari sekitar. Namun saat simpati itu memudar, ia mempertanyakan: “Siapa lagi yang harus meninggal agar aku dianggap?”
Dalam Press Conference di Epicentrum XXI (06/08/25), konsep promosi unik pun digelar, para pemain justru mewawancarai para jurnalis. Suasana terasa hangat dan personal, membuka sisi lain dari proses kreatif film ini.
Para jurnalis menyambut positif pendekatan tersebut. Banyak yang merasa terhubung dengan isu inner child dan keinginan untuk dipahami, bahkan menyebut film ini sebagai “terapi ringan” dengan komedi cerdas.
Kristo Immanuel mengungkapkan rasa harunya. “Melihat penonton merespon dengan jujur dan personal membuat saya makin tidak sabar membagikan film ini ke publik yang lebih luas. Semoga rasa yang kami tuang bisa sampai ke hati penonton,” ujarnya.
Para pemain juga menyebut proses syuting sebagai pengalaman paling menyenangkan dalam karier mereka. Kristo disebut memberi arahan detail sekaligus menciptakan ruang aman bagi aktor untuk mengekspresikan diri.
Film ini juga menjadi karya Imajinari dengan durasi terpanjang sejauh ini. Produser Ernest Prakasa mengaku bangga. “Respon media sangat luar biasa. Tapi tentu kami masih menanti sambutan dari publik. Harapannya, film ini bisa menambah warna baru di industri film tanah air.”
Film Tinggal Meninggal dijadwalkan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 14 Agustus 2025. Penonton akan diajak menyelami kisah Gema dan kebohongan yang ia bangun demi mendapatkan pengakuan dari sekitarnya. Sebuah cerita yang menghadirkan tawa, kejutan, sekaligus ruang untuk merenung.