Teknik Pembuatan Alat Musik Tehyan Didaftarkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda dari Tangerang
FeatureNewsHot
Redaktur: -

Foto : Dokumentasi Istimewa/ Satu-satunya perjain Tehyang di Kota Tangerang, Mpe Goyong dan tehyan hasil karyanya.

Tangerang, tvrijakartanews - Teknik pembuatan alat musik Tehyan kini sudah dalam proses tahap sidang penetapan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Nasional 2025. Tehyan sendiri menjadi salah satu alat musik penting dalam kesenian Gambang Kromong. Alat musik ini memiliki nilai sejarah tinggi dan menjadi wujud akulturasi budaya Tionghoa Benteng di Tangerang. Keahlian dalam membuatnya, kini diusulkan untuk mendapat perlindungan tertinggi dari negara. Untuk sampai ke proses ini, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang sudah mengumpulkan data akademik oleh tim ahli di daerah hingga kurasi ketat di tingkat provinsi.

"Kami mengajak seluruh masyarakat, terutama di Kota Tangerang, untuk terus menyebarkan informasi ini dan mendukung penuh upaya pelestarian. Dukungan dari masyarakat adalah energi utama kami dalam menjaga warisan budaya," ujar Kepala Disbudpar Kota Tangerang Boyke Urif Hermawan, Sabtu (11/10/2025)

Tehyan sendiri merupakan alat musik tradisional perpaduan antara kebudayaan betawi dan tionghoa. Tehyan biasa dimainkan dalam pertunjukan gambang kromong atapun kesenian betawi lainnya. Saat ini pelestari dan perajin Tehyan di Kota Tangerang hanya ada satu dan sudah berusia senja, dan tinggal di Kampung Wisata Budaya Tehyan.

"Alat musik tehyan merupakan bentuk akulturasi dari dua budaya yang berbeda. Bahan pembuatannya berupa batok kelapa, kayu, dan benang senar. Teknik pembuatannya yang akan diajukan menjadi WBTb Nasional," lanjutnya.

Ia menegaskan, Tehyan sebagai simbol akulturasi Tionghoa Benteng dan instrumen kunci Gambang Kromong, harus dilindungi karena merepresentasikan keterampilan kerajinan tradisional yang sangat berharga dan menjadi identitas kultural Kota Tangerang.

"Kami berharap, bahwa status WBTb Nasional ini akan menjadi payung hukum untuk menjamin kelestarian, memicu regenerasi perajin serta memperkuat pariwisata budaya di Kota Tangerang," tutupnya.