Volume Lalu Lintas di Tol Jabar Meningkat Selama Libur Lebaran, Arah ke Jakarta Naik 45%
HotNews
Redaktur: Heru Sulistyono

Mobil Jasamarga bersiaga di tol. Foto : Frandes M Sitepu

Bandung, tvrijakartanews — Libur Lebaran Idulfitri 1446 H/2025 membawa lonjakan signifikan pada volume lalu lintas di ruas jalan tol Jawa Barat. Berdasarkan catatan Jasa Marga pada Kamis, 3 April 2025, terjadi peningkatan pergerakan kendaraan baik yang mengarah ke Bandung dan Rancaekek, maupun yang meninggalkan Bandung menuju Jakarta.

Tercatat sebanyak 74.938 kendaraan melintas menuju Bandung dan Rancaekek, mengalami peningkatan 18,82% dibanding volume lalu lintas normal yang hanya sebanyak 63.066 kendaraan. Sementara itu, arah sebaliknya, yakni kendaraan yang meninggalkan Bandung menuju Jakarta, mengalami lonjakan lebih tinggi. Sebanyak 75.828 kendaraan tercatat melintas, meningkat 33,13% dibanding volume normal sebesar 56.960 kendaraan.

Distribusi lalu lintas terpantau melalui dua arah utama di Gerbang Tol (GT) Cileunyi, Jalan Tol Padaleunyi. Kendaraan yang menuju arah timur seperti Rancaekek, Garut, dan sekitarnya tercatat sebanyak 37.482 kendaraan, naik 27,77% dari volume normal sebesar 29.336 kendaraan.

Sementara itu, untuk arah sebaliknya—yakni kendaraan dari Rancaekek, Garut, dan sekitarnya yang menuju ke Bandung dan Jakarta melalui GT Cileunyi—tercatat sebanyak 40.610 kendaraan. Angka ini menunjukkan peningkatan sangat signifikan, yakni 45,08% dari lalu lintas normal yang biasanya berada di angka 27.991 kendaraan.

Peningkatan volume ini mencerminkan puncak arus balik yang tengah berlangsung dan diperkirakan masih akan berlanjut dalam beberapa hari ke depan. Jasa Marga bersama pihak kepolisian dan instansi terkait terus memantau situasi di lapangan serta menyiapkan rekayasa lalu lintas bila diperlukan untuk menjaga kelancaran arus kendaraan di jalur-jalur utama.

Pemudik diimbau untuk tetap berhati-hati di perjalanan, menjaga kondisi kendaraan, dan mengatur waktu keberangkatan agar terhindar dari kemacetan parah, khususnya di titik-titik rawan padat seperti GT Cileunyi.