Interaksi Langsung Pelajar dari Indonesia dan Kawasan Samudera Hindia dengan Astronot NASA di Stasiun Luar Angkasa
Tekno & SainsNewsHotAdvertisement
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Foto: Public Information Officer di UNESCO Jakarta

Jakarta, tvrijakartanews - Pelajar dari Indonesia dan 25 negara Kawasan Samudra Hindia mendapatkan kesempatan langka untuk berbicara dengan Astronot Nasa, Sunita Williams, yang tengah berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada Jumat 2 Agustus. Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi para pelajar untuk mempelajari kehidupan di orbit, penelitian kritis yang dilakukan di luar angkasa, penelitian dan pemantauan bencana alam, yang dipandang dari perspektif unik seorang astronot di stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Hampir 90 pertanyaan diajukan oleh sekolah di kawasan Samudera Hindia sebelum melakukan komunikasi dengan astronot. Kemudian, 16 pertanyaan terpilih untuk diajukan saat siaran langsung. Pertanyaan-pertanyaan untuk astronot Williams mencakup topik seperti ketahanan laut dan pesisir, kehidupan di laut dan pesisir, tsunami, perubahan iklim, serta peningkatan kesiapsiagaan di wilayah masing-masing.

Pada percakapan langsung ini, siswa dari Bangladesh, Indonesia, Kenya, Madagaskar, Maladewa, Mauritius, Myanmar, Pakistan, Afrika Selatan, Timor-Leste, dan Uni Emirat Arab akan dapat bertanya kepada Astronot Williams mulai dari ‘Bagaimana rasanya menjadi seorang astronot?’ hingga ‘Bagaimana anda memantau lautan dari luar angkasa?’.

Kegiatan edukasi ini dipromosikan oleh Tsunami United, sebuah proyek yang diinisiasi dan dikoordinasi oleh UNESCO-IOC, yang melibatkan pelajar di Kawasan Samudera Hindia, sebagai bagian dari peringatan ke-20 tsunami tahun 2004.

Keterlibatan UNESCO dalam proyek ini menunjukkan komitmen pada inovasi pendidikan yang menjembatani ilmu pengetahuan antariksa dan pengurangan risiko bencana.

Dengan memfasilitasi dialog ini, UNESCO tidak hanya memperingati peristiwa bersejarah yang penting, tetapi juga memperkuat pentingnya kolaborasi global dalam membangun ketahanan terhadap bencana alam.