Dorong Pelaku UMKM, Teten Masduki Sebut Tengah Buat Program Entrepreneur Hub Guna
EkonomiNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. (Humas Kementerian Koperasi dan UMKM)

Jakarta, tvrijakartanews - Kementerian  Koperasi dan UKM tengah membuat program entrepreneur hub guna. Hal ini dilakukan untuk mendorong pengembangan pelaku UMKM dan wirausaha di tanah air. 

“Saya sering melihat di berbagai negara lain bagaimana kewirausahaan dirancang secara strategis by design dari kalangan perguruan tinggi berbasis riset dan inovasi,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (13/10/2024).

Teten mengatakan di sinilah peran besar universitas seperti UGM mahasiswa yang memiliki bisnis harus dibimbing lewat lembaga inkubasi.

“untuk mengembangkan bisnisnya sehingga ketika lulus mahasiswa akan siap menjadi seorang pebisnis yang andal,” ujarnya. 

Menurut Teten, program entrepreneur hub yang melibatkan kampus ini juga menjadi ajang untuk mengembangkan ekosistem bisnis bagi pelaku UMKM dengan melibatkan berbagai stakeholder.

“Saat ini sudah ada 500 startup dari anak muda yang terhubung lewat entrepreneur hub yang juga dipertemukan dengan investor dari berbagai negara seperti Korea Selatan, Jepang, Belanda dan Australia guna meningkatkan produk UMKM berdaya saing global,” tutur Teten.

Menurut Teten, UMKM harus mendapat akses inovasi, teknologi dan digitalisasi melalui program rumah produksi bersama yang dikelola oleh koperasi sebagai cikal bakal industri menengah berbasis keunggulan lokal. 

“Saya berharap kita dapat terus berkolaborasi untuk mengembangkan program-program kewirausahaan yang memberi ruang bagi mahasiswa untuk berinovasi serta menjadi entrepreneur sukses,” ujar Teten.

Wakil Rektor bidang Pendidikan & Pengajaran Universitas Gadjah Mada Wening Udasmoro mengungkapkan, UGM mempunyai peranan penting di bidang kewirausahaan di bidang akademik dan juga ekosistem. Kata dia, UGM mempunyai Galangan Inovasi dan Kreativitas (GIK) yang menjadi pusat pengembangan inovasi dan kewirausahaan.

“Selain itu, UGM juga menyediakan bisnis inkubator yang merupakan program untuk mahasiswa yang punya bisnis. Saat ini sudah 50 perusahaan rintisan yang terdaftar di bawah program inkubasi UGM dan beberapa sudah berhasil mendapatkan pendanaan,” jelas Wening.

Wening menegaskan, UGM akan terus bekerja sama dengan sejumlah pihak seperti Kementerian Koperasi dan UKM dan juga  Keluarga Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (KAFEGAMA) untuk bisa terus mengembangkan UKM.

Pada acara Kuliah Umum ini, KAFEGAMA menjalin kerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM. Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari program kerja strategis KAFEGAMA yang dikemas dalam MIGUNANI, yaitu: Member Pride, Innovative Learning, Government and Policy Brief, UMKM Jaya dan Digital, Network Organization, Alumni Success, New Funding, dan Institution Shine.

Kedua belah pihak berharap bahwa Nota Kesepahaman ini menjadi dasar dalam menyinergikan program dan kebijakan dalam rangka Pengembangan Ekonomi Kerakyatan, khususnya pemberdayaan dan peningkatan kapabilitas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai pilar ekonomi nasional agar lebih produktif, berdaya saing dan berkembang.