
Bungker Kaliadem di Sleman, Yogyakarta / foto: Sanrifa Akmalia
Jakarta, tvrijakartanews - Bunker Kaliadem, yang terletak di lereng selatan Gunung Merapi, menjadi salah satu destinasi wisata bersejarah di Yogyakarta. Dibangun pada tahun 2001, bunker ini awalnya dirancang sebagai tempat perlindungan darurat bagi warga dan pengunjung kawasan Kaliadem dari ancaman letusan gunung berapi. Namun, tragedi erupsi besar tahun 2006 mengubah fungsi bunker ini menjadi monumen penuh cerita pilu.
Berada di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, bunker ini menjadi saksi bisu kedahsyatan Gunung Merapi. Letusan dahsyat pada 14 Juni 2006, dengan awan panas bersuhu hingga 600 derajat Celsius dan kecepatan mencapai 100 kilometer per jam, menghancurkan bunker dan mengakibatkan dua relawan terjebak hingga kehilangan nyawa. Tragedi ini menjadi salah satu kisah paling memilukan dalam sejarah erupsi Gunung Merapi.

Meski bunker tak mampu menahan tekanan ekstrem saat itu, keberadaannya tetap menyimpan nilai sejarah yang besar. Wisatawan yang berkunjung ke lokasi ini dapat melihat langsung sisa-sisa bangunan beton yang hangus terbakar. Di sekitar bunker, terdapat papan informasi yang memberikan wawasan tentang aktivitas vulkanik Merapi, sejarah letusan, dan pentingnya mitigasi bencana.
Selain nilai sejarahnya, Bunker Kaliadem juga menawarkan keindahan panorama alam lereng Gunung Merapi. Saat cuaca cerah, wisatawan bisa menikmati pemandangan megah gunung berapi ini. Untuk menuju lokasi, pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi atau menyewa jeep lava tour yang banyak tersedia di area sekitar.
Bunker Kaliadem bukan hanya menjadi pengingat akan dahsyatnya alam, tetapi juga simbol keberanian para relawan yang berjuang melindungi masyarakat. Meski menyimpan cerita tragis, tempat ini kini menjadi destinasi wisata edukasi yang mengajarkan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam.