Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto saat memberikan keterangan pers usai memimpin rapat koordinasi di Pendopo Bupati Sukabumi, Jawa Barat, pada Kamis 13 Desember 2024 / Foto: Dimas Yuga Pratama
Sukabumi, tvrijakartanews - Guna mencegah potensj resiko dan bencana susulan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) diwilayan Sukabumi, Jawa Barat.
Adapun upaya itu dilakukan, dengan menaburkan sekitar 50 ton garam di langit Kota dan Kabupaten Sukabumi.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan bahwa, operasi modifikasi cuaca itu dilakukan sebagai upaya mitigasi adanya potensi bencana susulan.
"Mulai tadi malam (Rabu, 11 Desember 2024) kita mulai operasi modifikasi cuaca, dan hasilnya ada beberapa daerah utama di kabupaten Sukabumi sekarang meskipun prediksi BMKG nya akan turun hujan secara ekstrem ya, debit airnya ternyata dengan OMC ini bisa dikurangi," katanya kepada wartawan usai memimpin rapat koordinasi penanganan darurat bencana di Pendopo Bupati Sukabumi, Kamis 13 Desember 2024.
Ia menjelaskan, hasil operasi menunjukkan dampak positif dengan beberapa daerah yang sebelumnya diprediksi akan diguyur hujaan, saat ini cuacanya lebih terkendali.
"Bukan berarti sama sekali dihilangkan, tapi relatif cuacanya bisa dikendalikan," jelasnya.
Menurutnya, OMC ini penting dilakukan agar meminimalisir adanya bencana susulan di beberapa wilayah.
"Ini penting, supaya potensi bencana susulan, ini kan rawannya banjir, tanah bergerak, longsor, tidak terulang lagi sehingga menambah korban warga warga terdampak, itu pertama yang sumber bencananya," bebernya.
Sementara itu, masa tanggal darurat bencana di Sukabumi pun saat ini diperpanjang hingga 7 hari kedepan.
"Tanggap darurat untuk bencana yang lalu, ini diperpanjang oleh Bupati Sukabumi 7 hari lagi, kita punya waktu seminggu untuk pelayanan masyarakat terdampak, titik titik pengungsian, ini hari ke 7 kita perbarui terus," pungkasnya.
Selain itu, bagi warga yang berada di pengungsian pun diberikan kebebasan untuk mengungsi secara mandiri diluar posko yang sudah disiapkan.
"Masyarakat juga diberikan penawaran kalau mereka ingin keluar dari tempat pengungsian boleh, mereka bisa mengungsi secara mandiri," tandasnya.
"Itu mereka mengungsi secara mandiri juga mendapatkan bantuan dari pemerintah, namanya dana tunggu hunian," sambungnya.
Berdasarkan data, sebanyak 186 Desa yang berada di 39 kecamatan se Kabupaten Sukabumi terdampak dalam bencana cuaca ekstrem yang terjadi beberapa waktu lalu.