Penanganan Pasca Bencana di Sukabumi terus Dilakukan, Pemerintah Siapkan Relokasi Warga Terdampak
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Kondisi pengungsian di Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat / Foto: Dimas Yuga Pratama

Sukabumi, tvrijakartanews - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat, sebanyak 39 kecamatan di wilayah tersebut terdampak bencana hidrometrologi yang terjadi pada 3-4 Desember 2024 lalu.

Kepala BPBD Kabupaten Sukabumi, Deden Sumpena menuturkan bahwa, dari 39 kecamatan terdampak, terdapat lebih dari 200 desa porak poranda akibat bencana yang menerjang.

"Untuk yang terdampak itu 39 kecamatan terdampak, ada 205 desa, kemudian juga masyarakat yang terdampak itu 23.318 jiwa, kemudian yang mengungsi 13.446 jiwa," tuturnya saat dikonfirmasi Tvrijakartanews.com, Senin 16 Desember 2024.

Tak hanya itu, ribuan rumah juga terpaksa tak bisa dihuni lantaran hancur diterjang material bencana banjir, tanah longsor, hingga pergerakan tanah.

"Kemudian rumah yang terdampak, rusak ringan data sementara ini 2.150 unit, kemudian rusak sedang 1.944 unit, dan rusak berat 1.901 unit," paparnya.

Ia menjelaskan, terkait rencana relokasi bagi warga yang rumahnya rusak berat pun hingga saat ini masih terus dimatangkan. Bukan hanya data banyaknya warga yang harus direlokasi, namun juga kelayakan dari lahan yang nantinya akan digunakan.

"Untuk relokasi Alhamdulillah hari ini data sudah masuk, dan kami sudah mengajukan kepada BNPB untuk pembentukan tim enumerator dalam rangka pengecekan data dilapangan masing masing yang terdapat di 39 kecamatan, dan untuk persiapan tanah relokasi juga sedang dipersiapkan oleh masing masing kecamatan, tim dari geologi juga hari ini sedang kelapangan untuk menentukan apakah tanah tanah tersebut masih bisa dipakai untuk rumah tersebut atau juga kawasan tersebut harus direlokasi," jelasnya.

"Jadi kami masih menunggu hasil tim enumerator yang mengkaji dampak rumah rumah yang terdampak, dan juga menunggu hasil tim geologi apakah tanah yang hari ini terdampak itu masih bisa ditempati atau harus di pindahkan," sambungnya.

Sementara itu, sembari menunggu hasil survei untuk menentukan lokasi relokasi, pihaknya juga menjamin ketersediaan bahan logistik bagi warga yang saat ini masih berada di posko pengungsian.

"Masih mencukupi, karena BNPB terus langsung mensuplai kemudian juga bantuan dari relawan, perusahaan juga sudah mulai berdatangan sehingga tidak ada kendala untuk logistik," pungkasnya.

Bukan hanya ketersediaan logistik, ia menegaskan bahwa ketersebaran logistik itu sendiri pun dianggap merata keseluruh wilayah terdampak.

"Kemudian ketersebaran logistik untuk seluruh kecamatan yang terdampak sudah hampir merata, sudah hampir semua terdistribusikan," tutupnya.