Materi Gelap: Misteri Kosmik yang Mungkin Berasal Sebelum Big Bang
Tekno & SainsNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Sumber : Study Finds

Jakarta, tvrijakartanews - Tahukah Anda? Alam semesta yang kita huni ternyata menyimpan banyak misteri, salah satunya yang paling membingungkan adalah keberadaan materi gelap. Jika kita mencoba untuk menimbang keseluruhan alam semesta, hampir 85% dari materi tersebut tidak dapat terlihat. Istilah "materi gelap" digunakan untuk merujuk pada materi yang hilang, yang sayangnya tak dapat dideteksi oleh teknologi canggih saat ini. Meskipun demikian, para ilmuwan meyakini keberadaannya berkat pengaruh gravitasi yang ditimbulkannya terhadap benda-benda langit. Penelitian terbaru memberikan perspektif yang mengejutkan: kemungkinan materi gelap ini sudah terbentuk bahkan sebelum peristiwa yang kita sebut sebagai Big Bang.

Sebuah studi baru dari tim peneliti di University of Texas di Austin mengungkapkan teori yang menarik mengenai asal-usul materi gelap. Para peneliti berpendapat bahwa materi gelap mungkin terbentuk pada salah satu momen paling mendasar dalam sejarah alam semesta, yaitu saat periode ekspansi yang luar biasa cepat dan dahsyat yang dikenal sebagai inflasi kosmik, yang terjadi sesaat sebelum Big Bang.

"Hal yang unik pada model kami adalah bahwa materi gelap berhasil diproduksi selama inflasi," kata Katherine Freese,peneliti utama dan direktur Institut Fisika Teoritis Weinberg, dalam rilis media.

Dilansir dari Study Finds, secara konvensional materi gelap diartikan sebagai partikel yang tidak terlihat dan berinteraksi dengan materi biasa hanya melalui gravitasi. Karena tidak ada sinyal cahaya atau radiasi yang dipancarkan oleh materi gelap, deteksinya secara langsung menjadi hampir mustahil. Keberadaan materi gelap hanya dapat diindikasikan melalui dampaknya terhadap pergerakan Galaksi, distribusi Bintang, serta fenomena kosmik lainnya.

Saat alam semesta berkembang setelah peristiwa Big Bang, materi biasa yang membentuk bintang, planet, dan kita perlahan-lahan berkumpul membentuk struktur yang kompleks. Namun, pengamatan terhadap gravitasi pada skala besar mengungkapkan bahwa ada sesuatu yang "hilang" untuk menjelaskan pergerakan objek-objek tersebut. Hal ini membuat para ilmuwan yakin bahwa materi gelap pasti ada, meskipun keberadaannya tak terlihat.

Asal Usul Materi Gelap

Temuan terbaru ini menggugah pemahaman kita tentang asal mula materi gelap. Sebuah studi yang dilakukan oleh sejumlah fisikawan teoretis mengusulkan bahwa materi gelap mungkin sudah ada sebelum terjadinya Big Bang. Periode yang dimaksud ini dikenal sebagai "prenatal alam semesta," sebuah fase yang sangat spekulatif dan misterius dalam ranah kosmologi.

Secara konvensional, Big Bang dianggap sebagai momen pertama ruang, waktu, dan materi muncul. Namun, sejumlah teori baru mencadangkan bahwa alam semesta kita mungkin hanya merupakan bagian dari siklus yang lebih besar. Dalam skenario ini, materi gelap bisa jadi berasal dari "alam semesta sebelumnya" atau dari proses fisika kuantum yang masih belum kita pahami sepenuhnya.

Para peneliti mengusulkan bahwa partikel materi gelap yang "primordial" ini muncul dari fluktuasi energi pada fase awal pra-Big Bang. Tidak seperti materi biasa, materi gelap tidak berinteraksi dengan radiasi atau materi lainnya, sehingga tetap stabil dan bertahan melewati peristiwa dahsyat yang mengawali alam semesta kita.

“Dalam penelitian kami, kami berfokus pada produksi materi gelap, tetapi WIFI menunjukkan penerapan yang lebih luas, seperti produksi partikel lain yang dapat memainkan peran penting dalam evolusi alam semesta awal,” kata peneliti Barmak Shams Es Haghi dikutip dari Study Finds

Implikasi dari penemuan ini sangat signifikan. Jika materi gelap benar-benar ada sebelum terjadinya Big Bang, kita akan memasuki fase baru dalam pemahaman kita tentang kosmologi. Pertama-tama, hal ini menunjukkan bahwa fisika standar yang kita kenal saat ini belum memadai untuk menjelaskan seluruh sejarah alam semesta. Selanjutnya, eksistensi materi gelap primordial dapat memberikan pencerahan terhadap pertanyaan yang telah lama mengemuka mengenai bagaimana galaksi dapat terbentuk dengan begitu cepat setelah peristiwa Big Bang.

Teori ini juga dapat mendorong para ilmuwan untuk menjelajahi model-model alternatif mengenai alam semesta, seperti teori multiverse atau siklus kosmik yang tak berujung. Penelitian lebih lanjut dan pengamatan menggunakan teleskop canggih seperti James Webb Space Telescope (JWST) diharapkan dapat memberikan wawasan tambahan tentang sifat sesungguhnya dari materi gelap.

Materi gelap tetap menjadi salah satu misteri paling mendalam dalam ilmu pengetahuan modern. Namun, penemuan terbaru ini menunjukkan bahwa kita mungkin baru saja menggores permukaan kebenaran kosmik. Jika materi gelap memang terbentuk sebelum Big Bang, kita sedang memasuki paradigma baru dalam memahami asal-usul alam semesta dan struktur realitas itu sendiri. Penelitian lebih lanjut di bidang ini akan memperkaya pemahaman kita dan membantu menjawab pertanyaan mendasar tentang eksistensi kita di jagat raya yang luas dan misterius ini. (Mita/Meisy)