Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menggelar konferensi pers soal inflasi. (Tangkap layar YouTube BPS)
Jakarta, tvrijakartanews - Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan inflasi Indonesia secara bulanan meroket sebesar 0,44 persen pada Desember 2024. Hal ini dipengaruhi meningkatnya permintaan barang dan jasa menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Pada Desember 2024 terjadi inflasi 0,44 persen secara bulanan atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen dari 106,33 pada November 2024 menjadi 106,80 pada Desember 2024," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (2/1/2024).
Pudji menjelaskan untuk Indeks Harga Konsumen (IHK) secara keseluruhan tahun mencapai 1,57 persen. Terendah sepanjang masa atau sejak Indonesia berdiri.
"Onflasi bulanan pada Desember 2024 lebih tinggi dibandingkan inflasi pada Desember 2023, tetapi tidak setinggi inflasi di Desember 2020-2022," tuturnya.
Sebagai informasi, Inflasi bulanan di bulan Desember ini dipicu oleh kenaikan volatile foods, telur, cabai merah, cabai rawit, ikan segar dan minyak goreng. BPS memaparkan inflasi inti pada Desember 2024 mencapai 0,17 persen dan andilnya 0,11 persen.
Sementara itu, inflasi bahan bergelojak mencapai 2,04 persen dan inflasi harga yang diatur pemerintah sebesar 0,03 persen pada Desember 2024.
Secara wilayah, 35 provinsi mengalami inflasi dan 3 lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Papua Pegunungan 2,39 persen dan deflasi terdalam terjadi di Maluku sebesar 0,41 persen.