
Presiden Prabowo Subianto bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Foto Istimewa
Jakarta, tvrijakartanews - Hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat atau approval rating Presiden Prabowo Subianto jelang 100 hari kerja pemerintahan, cukup tinggi. Sebanyak 79,3 persen masyarakat menyatakan puas dengan kinerja Prabowo.
"Yang menyatakan sangat puas sebanyak 13,5 persen dan cukup puas 65,8 persen sehingga yang merasa puas dengan kinerja Presiden Prabowo sebanyak 79,3 persen," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilis hasil survei secara daring, Senin (27/1/2025).
Sementara responden yang menyatakan kurang puas dengan kinerja Presiden Prabowo sebanyak 16,3 persen, lalu tidak puas sama sekali 0,6 persen dan responden yang tidak jawab atau jawab tidak tahu sebanyak 3,8 persen.
Burhanuddin mengatakan tingkat kepuasan publik yang tinggi tersebut merupakan modal politik yang kuat bagi presiden Prabowo untuk melangkah ke tahapan selanjutnya. Hal tersebut, kata dia, juga mengindikasikan bulan madu politik dengan publik.
"Agak berbeda dengan, misalnya kita bandingkan dengan masa pemerintahan Jokowi awal periode pertama itu Oktober 2014 sampai Januari 2015, kita melakukan survei 100 hari setelah beliau (Jokowi) dilantik sebagai presiden pertama, approval rating terdampak oleh kebijakan yang tidak populer, yaitu menaikkan harga BBM," ungkap dia.
"Kemudian agak berbeda juga dengan kinerja Pak Presiden SBY periode kedua. Setelah menang telak di periode kedua, SBY mengalami masa bulan madu yang relatif singkat karena ada drama Century dan ada beberapa isu politik yang terkait elite Partai Demokrat," kata Burhanuddin menambahkan.
Burhanuddin mengatakan, hingga saat ini, belum ada tanda-tanda bulan madu politik antara masyarakat dan Prabowo belum berakhir. Menurut dia, sebelum sempat muncul isu yang berpotensi mengganggu tingkat kepuasan publik, yakni kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang akhirnya direvisi sehingga PPN 12 persen hanya untuk barang mewah.
Survei Indikator Politik Indonesia ini dilaksanakan pada 16-21 Januari 2025 terhadap 1.220 warga negara Indonesia yang berumur 17 tahun atau lebih. Sampel berasal dari seluruh warga negara di Indonesia yang terdistribusi secara proporsional. Pemilihan sampel menggunakan metode multistage random sampling.
Dengan asumsi metode simple random sampling, toleransi kesalahan survei (margin of error) sekitar 2,5% pada tingkat kepercayaan 95%. Responden diwawancarai secara tata muka oleh pewawancara terlatih.