
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi. (Istimewa)
Jakarta, tvrijakartanews - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan sejumlah kegiatan domestik yang bisa dioptimalkan dalam menghadapi kebijakan tarif dagang yang diterapkan Amerik Serikat (AS). Salah satunya, kegiatan makan bergizi gratis (MBG).
"Misalnya ada MBG (Makan Bergizi Gratis). Selain itu, Ada kegiatan-kegiatan yang domestik yang bisa kita optimalkan membuka pasar baru," kata Arief ditemui di Kantor Kemenko Bidang Pangan, Jakarta, Kamis (10/4/2025).
Arief menilai ada sisi positif dari pemberlakuan kebijakan tarif tersebut, yakni perluasan pasar dalam negeri.
"Iya, tarif. Kan udah ditunjuk Pak Menko sama Bu Sri Mulyani, tapi sisi positifnya, ya kita memperluas pasar dalam negeri," ujarnya.
Sebelumnya Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana juga mengungkap hal serupa. Menurut penuturannya, hingga akhir November nanti, program MBG akan menyentuh 82,9 juta penerima manfaat.
Lebih rinci, Dadan mengungkap bahwa 82,9 juta penerima manfaat tersebut akan dilayani oleh sekitar 32.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Bahkan, satu SPPG disebut akan menerima anggaran Rp 8 - 10 miliar tiap tahunnya. Dari anggaran itu, sebagian akan digunakan untuk menyerap hasil produksi pertanian.
“85 persennya digunakan untuk membeli bahan baku dan 95 persen bahan baku itu bersumber dari produk pertanian,” jelas Dadan dalam Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia, Selasa (8/4/2025) di Menara Mandiri, Jakarta.
Dadan menambahkan, pada akhirnya program ini akan menciptakan permintaan baru yang berpotensi menggerakan perekonomian.