Ikan Pari Jawa Dinyatakan Punah Akibat Aktivitas Manusia
Tekno & SainsNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Foto: Ifl Science (Edda Aßel, Museum für Naturkunde Berlin, disediakan oleh CDU)

Jakarta, tvrijakartanews - Para ilmuwan di Universitas Charles Darwin (CDU), Australia, mengatakan ikan pari jawa ( Urolophus javanicus ) menjadi spesies ikan laut pertama yang punah akibat aktivitas manusia. Hal ini diumumkan menyusul pembaruan Daftar Merah Spesies Terancam Punah yang diterbitkan oleh Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) pada bulan Desember.

Dikutip dari ifl science edisi (30/13/2023) ikan pari jawa merupakan salah satu spesies ikan pari seukuran piring makan, dan sangat langka sehingga hanya diketahui dari satu spesimen yang dikumpulkan pada tahun 1862 dari pasar ikan di Jakarta, Indonesia. Penangkapan ikan hanyalah salah satu dari beberapa ancaman mendesak yang dihadapi spesies ini.

“Penangkapan ikan secara intensif dan umumnya tidak diatur kemungkinan besar merupakan ancaman besar yang mengakibatkan berkurangnya populasi ikan pari Jawa, dengan tangkapan ikan pesisir di Laut Jawa sudah menurun pada tahun 1870an,” kata Kandidat PhD CDU dan penilai utama, Julia Constance, dalam sebuah pernyataan.

“Pesisir utara Jawa, khususnya Teluk Jakarta di mana spesies ini diketahui terdapat, juga merupakan kawasan industri besar, dengan hilangnya degradasi habitat yang luas, dan berjangka panjang. Dampaknya cukup parah hingga menyebabkan kepunahan spesies ini," lanjutnya.

Lebih lanjut, tim ilmuwan internasional mengumpulkan semua informasi yang tersedia mengenai spesies tersebut, termasuk survei dan data proyek pemantauan, dan melalui pemodelan menyimpulkan bahwa ikan pari Jawa telah menjadi ikan laut pertama yang punah karena aktivitas manusia.

“Sejumlah lokasi pendaratan ikan di sepanjang pantai utara Jawa dan seluruh Indonesia telah dipantau secara ekstensif namun mereka belum mencatat keberadaan Ikan Stingaree Jawa,” kata Kandidat PhD CDU Benaya Simeon, yang sedang mempelajari ancaman pari di Indonesia.

“Stingaree Jawa adalah ikan pari unik seukuran piring makan yang tidak ada spesies serupa di Jawa dan fakta bahwa ikan ini belum ditemukan selama survei yang tak terhitung jumlahnya menegaskan kepunahannya,” sambungnya.

Kabar buruk ini menyusul peringatan kepunahan pertama dalam 70 tahun yang dikeluarkan oleh Komisi Penangkapan Ikan Paus Internasional (IWC), kali ini untuk mamalia laut yang disebut vaquita ( Phocoena sinus ). Diperkirakan hanya tersisa 10 vaquitas di Teluk California, Meksiko, dan jika kita tidak mengambil tindakan sekarang, hal serupa akan terjadi pada ikan stingaree di Jawa.

Sementara itu, peneliti senior Lembaga Penelitian Lingkungan dan Penghidupan CDU, Dr Peter Kyne mengatakan, “Stingaree Jawa yang dinyatakan punah merupakan tanda peringatan bagi semua orang di seluruh dunia bahwa kita harus melindungi spesies laut yang terancam punah,” katanya.

“Kita harus memikirkan strategi pengelolaan yang tepat seperti melindungi habitat dan mengurangi penangkapan ikan yang berlebihan sekaligus mengamankan penghidupan masyarakat yang bergantung pada sumber daya ikan, ”sambung Dr. Peter. (Mita Harianti)