
Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah II BGN RI, Sony Sanjaya dalam acara pelatihan penjamah makanan bagi ribuan relawan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat, Sabtu (26/4/2025). Foto : Istimewa/ BGN
Jakarta, tvrijakartanews - Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar pelatihan penjamah makanan bagi ribuan relawan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat.
Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kompetensi relawan dalam menangani dan menyajikan makanan bergizi dalam skala besar, mendukung suksesnya Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah II BGN RI, Sony Sanjaya, menjelaskan bahwa pelatihan ini menjadi bagian penting dari rencana kerja BGN dalam menjaga standar mutu pelayanan gizi.
"Kita harus pahami, memasak untuk 3 atau 4 orang tentu berbeda dengan menyiapkan makanan untuk 500, 1.000 bahkan sampai 4.000 orang," kata Sony dalam keterangan resmi, Senin (28/4/2025).
"Jadi semua relawan wajib dibekali pelatihan ini agar memahami pengetahuan, menguasai keterampilan dan mematuhi etika (SOP)," jelasnya.
Sony menekankan pentingnya pemahaman relawan dalam penanganan bahan pangan yang benar, seperti menjaga daging ayam agar tidak terlalu lama di suhu ruang dan memperhatikan perbedaan perlakuan terhadap berbagai jenis sayuran.
"Mereka harus tahu bagaimana menangani bahan makanan yang baik. Misalnya, daging ayam tidak boleh berada terlalu lama di suhu ruang. Penanganan sayuran juga berbeda-beda. Itu semua dijelaskan oleh para pakar hari ini," katanya.
Menurutnya, penanganan makanan tidak boleh sembarangan. Kesehatan dan keamanan makanan adalah kunci dalam membangun gizi anak bangsa. Maka dari itu, para relawan harus diberi pengetahuan yang lebih luas.
"Pengetahuan relawan harus dibentuk, karena penyajian makanan itu tidak bisa sembarangan. Ini soal kesehatan, keamanan makanan dalam upaya membangun gizi bangsa," kata Sony.
Selain peningkatan keterampilan teknis, pelatihan ini juga menjadi bagian dari upaya memperkuat integritas relawan, mengingat peran SPPG sebagai garda terdepan dalam pelaksanaan program MBG.
Hingga April 2025, sebanyak 10.300 relawan dari total lebih dari 43.000 relawan penjamah makanan di 1.071 SPPG seluruh Indonesia telah mengikuti pelatihan ini.
Pelaksanaan pelatihan dilakukan secara bertahap sejak Januari 2025, mencakup 38 provinsi di seluruh Indonesia.
"Kegiatan pelatihan telah dilakukan secara bertahap sejak awal Januari 2025. Saat ini telah ada 43.000 lebih relawan penjamah makanan yg bertugas pada 1.071 SPPG pada 38 provinsi di Indonesia, 10.000 lebih relawan telah mengikuti pelatihan penjamah makanan, termasuk di antaranya yang hari ini dilaksanakan," jelas Sony.
Materi pelatihan disampaikan langsung oleh para pakar dan pejabat teknis dari berbagai instansi, seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM).
BGN berharap, seluruh relawan yang telah dibekali ilmu dari para ahli ini dapat menerapkannya di lapangan sehingga program MBG dapat berjalan lebih optimal dan berkelanjutan.