
Pemerintah Prioritaskan Bumbu Lokal dalam Layanan Konsumsi Jamaah Haji Indonesia. Foto : Kemenag RI
Jakarta, tvrijakartanews - Pemerintah Indonesia melalui Badan Penyelenggara Haji (BPH) Kementerian Agama menegaskan komitmennya untuk mengedepankan penggunaan produk dalam negeri, khususnya bumbu masakan, dalam layanan konsumsi bagi jamaah haji Indonesia di Arab Saudi.
Direktur Layanan Haji Luar Negeri BPH Kementerian Agama, Muchlis M. Hanafi, menyampaikan bahwa dari total kebutuhan bumbu sebesar 611 ton untuk musim haji 1446 H/2025 M, sebanyak 475 ton telah disuplai langsung dari Indonesia.
"Kami mengedepankan penggunaan produk dalam negeri dari kebutuhan bumbu sebesar 611 ton, 475 ton di antaranya sudah disuplai dari Indonesia," kata Muchlis dalam konferensi pers yang dipantau secara daring yang digelar pada Minggu (4/5/2025).
Selama berada di Tanah Suci, setiap jamaah akan mendapatkan sebanyak 127 kali makan. Total makanan yang disiapkan untuk seluruh jamaah mencapai 25,8 juta boks.
Untuk mendukung layanan konsumsi ini, pemerintah bekerja sama dengan 76 perusahaan katering, terdiri dari 55 perusahaan di Makkah dan 21 di Madinah. Pada masa puncak haji, distribusi makanan menjadi tantangan tersendiri karena padatnya lalu lintas di Makkah.
Sebagai solusi, pemerintah menyiapkan 2,4 juta paket makanan siap saji, seperti rendang dan opor ayam, yang diproduksi oleh perusahaan dalam negeri.
"Selain praktis, ini juga mendukung produk lokal kita untuk berpartisipasi dalam musim perhajian," tambah Muchlis.
Muchlis memastikan bahwa seluruh layanan haji bagi jamaah Indonesia di Arab Saudi telah siap 100 persen. Layanan tersebut mencakup lima aspek utama, yaitu akomodasi, transportasi, konsumsi, layanan umum, dan layanan untuk puncak ibadah haji.
Diketahui, pemberangkatan jamaah haji Indonesia ke Arab Saudi telah dimulai pada 2 Mei 2025. Selama kurang lebih dari 40 hari, para jamaah akan menjalani rangkaian ibadah haji di Tanah Suci.
Muchlis juga menyampaikan komitmen pemerintah dalam menjaga kualitas layanan umum bagi jamaah haji selama berada di Tanah Suci.
Ia menegaskan bahwa layanan umum mencakup sejumlah aspek penting seperti sanitasi, pengawasan hotel, ketersediaan air minum, kebersihan lingkungan, hingga kenyamanan tempat tinggal jamaah di Mekkah dan Madinah.
"Layanan umum, disini termasuk pelayanan sanitasi pengawasan hotel, air minum, kebersihan, dan kenyamanan jamaah selama tinggal di Mekkah dan Madinah. Setiap hotel akan diawasi oleh petugas khusus, termasuk pengawas catering, petugas kebersihan, dan tim kesehatan," jelasnya.
Upaya ini dilakukan untuk menjamin jamaah haji Indonesia mendapatkan pelayanan terbaik dan dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk dan nyaman.