Jumlah Jamaah Haji Terus Bertambah, Kemenkes Waspadai Lonjakan Penyakit ISPA di Tanah Suci
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Kepala Bidang Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Mohammad Imran dalam konferensi pers daring yang dipantau di Jakarta pada Senin (19/5/2025). Foto : Tangkapan layar YouTube Kemenag RI

Jakarta, tvrijakartanews - Kepala Bidang Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Mohammad Imran, menyampaikan perkembangan terkini mengenai kondisi kesehatan jamaah haji Indonesia dalam konferensi pers daring yang dipantau di Jakarta, Senin (19/5/2025).

Hingga hari ini, lebih dari 71.000 jamaah haji Indonesia telah berada di Mekkah. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah seiring kedatangan rombongan jamaah dari Madinah dan gelombang kedua dari Jeddah.

"Hal ini tentu saja akan berdampak pada tingkat kepadatan di area dimana terjadi kumpulan massa seperti di Masjidil Haram, terutama di area tawaf, sa'i, dan terminal-terminal bus," kata Imran. 

Ia mengingatkan bahwa tingginya konsentrasi massa di area ibadah berpotensi menimbulkan berbagai masalah kesehatan, terutama penyakit menular. 

Menurutnya, selain risiko penularan, kepadatan juga bisa menyebabkan trauma fisik akibat berdesakan, serta gangguan psikologis seperti stres atau kecemasan karena khawatir terpisah dari rombongan. 

"Sampai saat ini penyakit-penyakit yang timbul akibat adanya kepadatan ini terutama penyakit menular itu sudah sangat meningkat," kata Imran.

Kemenkes mencatat, hingga 18 Mei 2025 pukul 16.00 waktu setempat, sebanyak 1.167 jamaah telah terdiagnosis menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). 

Penyakit ini menjadi perhatian serius karena berisiko berkembang menjadi pneumonia, terutama pada jamaah lansia atau yang memiliki penyakit penyerta.

"Kekhawatiran yang lebih dari itu adalah adanya potensi pada kelompok tertentu dimana ISPA ini dapat berlanjut menjadi ladang paru atau penemonia yang lebih parah. Penemonia saat ini juga merupakan penyakit terbanyak yang menyebabkan jamaah kita harus menjalani perawatan di rumah sakit di Arab Saudi," jelas Imran. 

Petugas kesehatan dan petugas haji dari Kementerian Kesehatan serta Kementerian Agama terus bersiaga dan memberikan perhatian agar jamaah tetap menjaga kesehatan serta dapat menjalankan ibadah dengan lancar dan aman.

"Ini tentu saja menjadi perhatian para petugas, baik petugas dari Kementerian Kesehatan maupun petugas dari Kementerian Agama untuk menjaga agar supaya para jamaah haji tidak mengalami kendala dalam melaksanakan ibadahnya ketika berada di Tanah Suci," tambahnya.