BMKG Ungkap Temukan Penyebab Gempa di Sumedang dengan Istilah Sesar Sumedang
NewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Kepala BMKG, Dwikorita saat konferensi pers daring (Foto : Tangkapan layar YouTube BMKG)

Jakarta, tvrijakartanews - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatakan telah menemukan sesar baru penyebab gempa berkekuatan Magnitudo (M) 4,8 yang mengguncang Sumedang pada akhir Desember lalu.

"Tatanan tektonik dan analisis mekanisme sumbernya, gempa bumi itu disebabkan sesar aktif yang melewati Kota Sumedang yang semula belum terpetakan, untuk selanjutnya sesuai analisis data seismisitas BMKG disebut Sesar Sumedang," kata Dwikorita dalam keterangannya saat jumpa pers secara daring, Senin (8/1/2023).

Ia pun mengatakan istilah 'Sesar Sumedang' ini berdasarkan data langsung di lapangan serta analisis dari berbagai data kegempaan yang telah dilakukan BMKG.

Kemudian dari hasil survei analisis yang dilakukan BMKG, Pemerintah Daerah (Pemda) ataupun pihak terkait agar melakukan :

  1. Evaluasi rencana tata ruang wilayah Kabupaten Sumedang dengan mempertimbangkan peta zona bahaya gempa bumi serta pelemparan sesar aktif (Sesar Sumedang).
  2. Evaluasi dan penerapan Builiding Code (Aturan standar bangunan tahan gempa) berdasarkan Peta Mikrozonasi berbasis Peak Ground Acceleration (PGA).
  3. Edukasi dan sosialisasi kebencanaan yang berkesinambungan, terkait potensi bencana gempa bumi, maupun bahaya ikutannya. Serta potensi bencana hidrometeorologi. Dalam hal ini BMKG siap untuk terus mendukung program edukasi tersebut.
  4. Terus mendampingi dan mengingatkan masyarakat agar jangan terpengaruh isu-isu yang tidak jelas tentang gempa bumi dari sumber yang tidak jelas.

Masyarakat diimbau untuk memonitor perkembangan informasi dari BMKG yang disampaikan melalui berbagai media atau melalui posko utama.

Menurut Dwikorita, hal ini perlu diketahui oleh publik dan pemerintah daerah, tentunya berguna untuk meningkatkan kewaspadaan.