
Foto : Dokumentasi Istimewa/ Bandara I Gusti Ngurah Rai peringkat 72 dalam daftar 100 bandara terbaik dunia versi Skytrax
Tangerang, tvrijakartanews - Selama satu tahun berdiri, InJourney Airports menjadi bandara di Indonesia, dan langsung menjalankan transformasi untuk meningkatkan pelayanan bandara sejak penggabungan Angkasa Pura I dan II. Dua bandara ditetapkan sebagai pilot project program transformasi, yakni Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
Direktur Utama InJourney Airports Mohammad Rizal Pahlevi mengatakan, bahwa sejalan dengan pengembangan yang dilakukan, peringkat Bandara Soekarno-Hatta naik ke posisi 25 dari tahun sebelumnya di posisi 28, dalam daftar 100 bandara terbaik dunia pada 2025 . Tidak hanya itu, Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta berhasil meraih sertifikat bintang 4 (Certified 4 Star Airport Rating 2025) dari Skytrax.
“Pencapaian Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan pilot project dalam program transformasi ini turut berdampak pada semakin lancarnya pengembangan di bandara-bandara lainnya,” ujarnya, dikutip pada Minggu (14/9/2025).
Pada tahap awal, transformasi menyentuh Terminal 3 untuk menghadirkan wajah baru berkonsep hutan tropis. Kemudian, kehadiran terminal haji dan umrah di Terminal 2F untuk memastikan jemaah umrah dan haji mendapatkan pelayanan terbaik dalam melakukan perjalanan ibadah. Adapun Terminal 1C juga kembali dioperasikan mulai 22 Agustus 2025 untuk melayani penumpang.
“Kami menjalankan transformasi pada premises atau infrastruktur, lalu transformasi pada people atau pelayanan staf bandara berkelas dunia, dan transformasi pada process atau operasional berbasis ekosistem. Transformasi ini dibarengi dengan konsep melayani sepenuh hati kepada seluruh penumpang pesawat dan pengguna jasa bandara,” jelas Rizal.
Sementara Bandara I Gusti Ngurah Rai naik ke posisi 72 dari sebelumya 74 dalam daftar 100 bandara terbaik dunia yang dirilis Skytrax. Transformasi di bandara ini dilakukan dengan mengoptimalkan infrastruktur di area terminal penumpang dan area luar terminal sisi darat.
"Pada area terminal dilakukan penataan ulang guna mengoptimalkan kapasitas bandara menjadi 32 juta penumpang per tahun dari sebelumnya 24 juta penumpang per tahun," lanjutnya.
Di samping itu, dilakukan penambahan berbagai fasilitas seperti taman air di terminal keberangkatan domestik, lalu bangunan jembatan penyeberangan orang (JPO) yang estetis dan dilengkapi dengan area penjemputan untuk menghubungkan gedung terminal dengan gedung parkir kendaraan bermotor.
"Terminal penumpang juga ditata ulang dan dipercantik dengan menambahkan nuansa hijau dan corak arsitektur khas Bali," ujarnya.
Transformasi yang dilakukan bertujuan menjadikan bandara sebagai wajah kebanggaan bangsa. Selain itu, penggabungan AP I dan AP II juga dianggap mampu menghilangkan kendala-kendala di sektor kebandarudaraan yang selama ini sulit diatasi.
"Kebijakan ini tepat, karena dengan adanya InJourney Airports maka pengembangan bandara melalui transformasi dapat lebih cepat dari sebelum-sebelumnya guna mendukung pertumbuhan perekonomian dan pariwisata," tutup Rizal.
InJourney Airports juga berhasil meraih 27 penghargaan bergengsi Airports Service Quality (ASQ) Awards 2024 atas customer experience di 10 bandara, Bandara Internasional Yogyakarta, Soekarno-Hatta Tangerang, I Gusti Ngurah Rai Bali, Juanda Surabaya, SAMS Sepinggan Balikpapan, Sultan Hasanuddin Makassar, Pattimura Ambon, Supadio Pontianak, Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang dan Ahmad Yani Semarang.
InJourney Airports pada 2024 melayani 160 juta penumpang pesawat melalui 37 bandara, menjadikan perseroan sebagai salah satu operator bandara terbesar di dunia. Adapun per Agustus 2025, konektivitas di 37 bandara mencapai 475 rute penerbangan yang terdiri dari 357 rute domestik dan 118 rute internasional.