Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam keterangan melalui daring di Jakarta, Minggu (12/5/2024) malam. (Tangkap layar YouTube BMKG)
Jakarta, tvrijakartanews - BMKG menyebutkan penyebab banjir bandang di daerah kaki Gunung Marapi, Sumatera Barat akibat intensitas hujan sedang hingga lebat menjadi pemicu terjadinya banjir bandang.
"Jadi banjir bandang terjadi di wilayah lembah Anai dan juga Malala, yang berada di Kabupaten Tanah Datar," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam keterangan melalui daring di Jakarta, Minggu (12/5/2024) malam.
Dwikorita mengatakan berbeda dengan lahar hujan ini terjadi terutama karena adanya endapan material erupsi Gunung Marapi yang masih terendapkan di lereng-lereng atas.
"Kemudian terbawa oleh intensitas hujan yang sedang dan lebat," ujarnya.
Menurutnya, kalau banjir bandang atau galodo, akibat banjir secara cepat umumnya terjadi akibat akumulasi air selama hujan yang tertahan di hulu sungai di bagian atas.
"Akumulasi tersebut tertahan bisa diakibatkan oleh endapan-endapan atau runtuhan-runtuhan batu-batuan di daerah hulu hujan ke arah hilir. Selama hujan ini terjadi beberapa hari terakhir," ujarnya.
Akibatnya, kata Dwikorita, air yang tertahan ini terakumulasi mengakibatkan desakan atau dorongan kanan yang menjebol timbunan endapan batuan tekstur tanah di daerah hulu.
"Sehingga terjadi aliran yang sangat cepat yang mampu untuk mendorong atau mengangkut tanah-tanah atau bebatuan berserta pohon-pohon ke arah hilir dan mengakibatkan banjir bandang," imbuhnya.