Kemenko Perekonomian Nilai Indonesia Peluang Dapat Pendanaan dan Investasi Sebesar USD500 Juta dari Kerja Sama AZEC
EkonomiNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Edi Prio Pambudi ditemui di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian di Jakarta, Kamis (30/5/2024). (Tvrijakartanews/ John Abimanyu)

Jakarta, tvrijakartanews - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menilai Indonesia berpeluang mendapatkan prioritas pendanaan dan investasi sebesar USD500 juta dalam mengimplemantasikan program transisi energi yang melibatkan sektor publik dan swasta.

"Melalui Kerja Sama Asia Zero Emission Community (Azec) Joint Task Force yang disepakati oleh Kementerian Perekonomian, Ministry of Economy, Trade and Industry (METI) dan Japan Bank for Internasional Cooperation (JBIC)," kata Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Edi Prio Pambudi ditemui di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian di Jakarta, Kamis (30/5/2024).

Edi mengatakan pihaknya melakukan percepatan implemantasi AZEC dalam skala proyek. Saat ini telah diidentifikasi 12 proyek potensial dan 3 proyek menjadi prioritas.

"Pertama Maura Leboh Geothermal IPP Expansion (80MW untuk tahap II & 60MW untuk tahap III) dengan nilai investasi USD470 juta," ujarnya.

Selanjutnya, kata Edi, Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Legok Nangka (Kapasitas 35MW-40MW, jumlah sampah 1,853-2,131 ton/hari) dengan nilai investasi USD420 juta.

"Pengelolaan Lahan Gambut Berkelanjutan untuk Ketahanan Pangan di Kalimantan Tengah 10 ha dengan nilai investasi USD14-30 juta," tuturnya.

Saat ini, kata Edi, pihaknya berupaya merealisasi PLTA Kayan yang berpotensi menghasilkan tenaga listrik bersih yang cukup besar 9.000MW dengan nilai investasi USD25 miliar.

"Sejumlah proyek yang memiliki nilai strategi untuk dikembangkan yang saat ini terus diupayakan percapatannya melalui AZEC JTF, antara lain, pembangunan jaringan listrik antar pulau, Carbon Capture, Utilization and Storage (CCUS), green ammonia, green hydrogen, dan biofuel," pungkasnya.