
Foto : Dokukentasi Isty/TVRI. Konsultan Orthopedi Siloam Hospitals Lippo Village, John Butarbutar menunjukan cedera lutut yang bisa menjalankan operas UKA
Tangerang, tvrijakartanews - Penanganan nyeri lutut dengan metode operasi memang belum terlalu familiar di Indonesia. Padahal metode ini menjadi salah satu cara penyembuhan bagi pasien yang kerap mengeluhkan sakit lutut akibat
Osteoartritis lutut. Penyakit ini disebabkan oleh disfungsi tulang rawan, yang merupakan lapisan untuk membantu sendi bergerak dengan lancar.
Konsultan Orthopedi Siloam Hospitals Lippo Village, John Butarbutar menjelaskan ada dua jenis penanganan nyeri lutut melalui operasi, yang pertama adalah mengganti keseluruhan sendi, dan yang kedua melalui tindakan medis Unicompartmental Knee Arthroplasty atau UKA adalah prosedur bedah minimal invasif yang menggantikan hanya bagian yang rusak dari sendi lutut, baik di sisi dalam maupun luar.
"Metode Unicompartmental Knee Arthroplasty atau UKA hanya menargetkan area yang bermasalah sehingga memungkinkan pemulihan yang lebih cepat, rasa sakit yang lebih minimal, dan penggunaan obat penghilang rasa sakit yang lebih sedikit", jelasnya.
Prosedur UKA ini pun diperuntukkan untuk sejumlah pasien yang menderita osteoarthritis atau cedera lutut traumatis. Metode UKA inilah yang diklaim bisa menjadi pilihan bagi penderita yang ingin meminimalisir efek samping paska operasi. Selain itu, durasi pemulihan paska operasi juga lebih cepat karena tidak mengganti seluruh komponen lutut dan mempertahankan gerak alami lutut.
“Yang diganti itu tulang bagian yang sakitnya saja, satu sisi saja, tidak seluruhnya. Jadi masih dipertahankan ligamennya, ototnya, sehingga pasca-operasi semuanya akan kembali alami,” ungkap John.
Metode ini biasanya direkomendasikan untuk pasien dengan osteoarthritis yang hanya mempengaruhi satu kompartemen lutut, misalnya pada medial atau lateral compartment. Untuk menentukan pasien harus melalui operasi dengan metode UKA ini sudag bisa diketahui dengan pemeriksaan Xray, dan tidak perlu melakukan pemeriksaan yang lebih dalam.
"Untungnya, pasien sudah bisa ditentukan harus operasi sebagian atau keseluruhan hanya dengan Xray. Jadi tidak perlu MRI atau yang lain," lanjutnya.
Beberapa kelebihan operasi ini diantaranya pemulihan paska operasi biasanya lebih cepat karrna ukuran sayatan yang lebih kecil dan pemeliharaan struktur ligamen yang utuh. Struktur asli lutut juga dipertahanlan karena dapat mengurangi risiko komplikasi jangka panjang seperti dislokasi atau kekakuan.
"Contohnya pasien saya ini dalam kurun waktu 16 hari sudah jalan dengan sempurna tanpa tongkat, jadi pemulihannya lebih cepat," pungkasnya.