
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana. Foto : Dok. Istimewa
Jakarta, tvrijakartanews - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkap capaian signifikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto.
Dalam kurun waktu enam setengah bulan sejak peluncuran nasional pada 6 Januari 2025, program ini telah menjangkau 6,2 juta penerima manfaat melalui 2.007 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di berbagai daerah.
"Alhamdulillah dalam waktu 6,5 bulan kita sudah bisa mencapai target dan ini adalah milestone (tonggak capaian) yang ketiga," kata Dadan dalam keterangannya yang diketahui wartawan di Jakarta, Rabu (16/7/2025).
Dadan menjelaskan, capaian pertama program ini ditandai dengan peluncuran dan eksekusi awal pada Januari lalu. Kemudian, tonggak kedua tercapai saat jumlah penerima manfaat menembus angka 3 juta pada April 2025. Kini, BGN menatap target berikutnya, yakni menjangkau 20 juta sasaran pada awal Agustus mendatang.
Untuk mengejar target jangka panjang, yakni 82,9 juta penerima hingga akhir November atau awal Desember 2025, Dadan menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, terutama dengan pemerintah daerah.
Salah satu fokus BGN saat ini adalah percepatan pemerataan program MBG di wilayah Papua. Dalam waktu dekat, BGN akan mengundang puluhan kepala daerah, termasuk gubernur dari tanah Papua, dalam pertemuan yang direncanakan berlangsung di Sentul, Bogor, Jawa Barat.
"Nggak ada kesulitan (pemerataan MBG di Papua), hanya masalah koordinasi agar lebih intens," kata Dadan.
Menurutnya, keberhasilan program MBG bergantung pada tiga faktor utama: anggaran, sumber daya manusia (SDM), dan infrastruktur.
Ia memastikan bahwa masalah anggaran telah tertangani, dan 30 ribu Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) yang dilatih khusus untuk mendukung pelaksanaan MBG siap ditugaskan ke berbagai penjuru Tanah Air, termasuk daerah terpencil.
"SDM juga sudah selesai, yang 30 ribu sudah lulus sehingga kita punya orang yang akan menyebar ke seluruh wilayah termasuk daerah terpencil. Karena itu penting sekali sehingga bagian yang ketiga adalah infrastruktur yang pasti itu akan kita lakukan dengan pemerintah daerah," jelas Dadan.