
Kebun Raya Bogor, Memiliki Sejarah Panjang Hingga Menjadi Salah Satu Paru Paru Dunia / Foto: Dimas Yuga Pratama
Bogor, tvrijakartanews -- Sejarah Kebun Raya Bogor menjadi salah satu warisan berharga kebun botani ini bagi dunia.
Bukan hanya menjadi rumah beragam jenis tanaman, Kebun Raya Bogor juga diperkaya dengan luas lahan, bangunan bersejarah, artefak, ilmu botani, serta kelestarian alam dan lingkungan selama lebih dari 200 tahun.
Dengan luas mencapai 87 hektar dan mengoleksi lebih dari 15.000 jenis pohon dan tumbuhan, Kebun Raya Bogor bukan hanya menjadi penanda identitas bangsa tetapi juga memberikan kontribusi signifikan pada pembangunan ekonomi global.
Warisan sejarahnya telah melahirkan berbagai lembaga penelitian dan menjadikannya pusat studi biologi tropis yang terkemuka di dunia.
Penemuan-penemuan ilmiah di bidang botani yang berasal dari Kebun Raya Bogor telah berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan manusia, terutama melalui penelitian tentang tanaman domestik dan tanaman ekspor.
Di awal sejarahnya, Kebun Raya Bogor awalnya hanya digunakan sebagai tempat uji coba untuk tanaman perkebunan yang akan diperkenalkan di Hindia Belanda.

Namun, pendiriannya menjadi titik balik bagi perkembangan ilmuwan botani di Indonesia, yang kemudian mendirikan berbagai lembaga penelitian penting seperti Bibliotheca Bogoriensis, Herbarium Bogoriense, Kebun Raya Cibodas, Laboratorium Treub, dan Museum serta Laboratorium Zoologi.
Dilansir dari laman kebunraya.id, pada tanggal 18 Mei 1817 menjadi momen bersejarah ketika Profesor Caspar Georg Karl Reinwardt seorang ahli botani asal Jerman mendirikan kebun botani di sebelah rumah peristirahatan gubernur jenderal, yang menandai awal dari apa yang kemudian menjadi Kebun Raya Bogor.
Awalnya, kebun ini bernama Islands Plantentuin te Buitenzorg dan didirikan di samping tanah istana dengan kerjasama dua ahli botani, William Kent dari Belanda dan James Hooper dari Kew.
Tujuan didirikannya kebun ini adalah sebagai wadah bagi para ilmuwan bidang botani di Indonesia dan sebagai kebun percobaan bagi tanaman perkebunan yang akan diperkenalkan di Hindia Belanda.
Kebun Raya Bogor telah melalui berbagai nama, seperti:
- s Lands Plantentuin te Buitenzorg (Kebun Raya di Buitenzorg)
- Jawatan Penyelidikan Alam (1949)
Lembaga Pusat Penyelidikan Alam (LLPA) (1949)
- Shokubutsuen (Kebun Raya) (pada masa Jepang)
- Kebun Tumbuhan Negara (1950)
- Kebun Raya Indonesia
- Botanical Garden of Indonesia
Pada era 1880 hingga 1909, Dr. Merchior Treub sebagai kepala saat itu membawa Kebun Raya Bogor berkembang menjadi lembaga penelitian alam tropis terbesar.
Dari sini lahir beberapa institusi ilmu pengetahuan lain, seperti Bibliotheca Bogoriensis (1842), Herbarium Bogoriense (1844), Kebun Raya Cibodas (1860), Laboratorium Treub (1884), dan Museum dan Laboratorium Zoologi (1894).
Lalu apa peran Kebun Raya Bogor yang dahulu bernama 's Lands Plantentuin te Buitenzorg atau Buitenzorg Botanic Gardens sebagai kebun raya tertua sejak abad ke-19 ini?
Ternyata, banyak jenis herbarium spesies tanaman tropis yang berasal dari Kebun Raya Bogor disimpan di Universitas Leiden.
Penemuan hormon auksin di Laboratorium Treub memainkan peran penting dalam pertukaran ide, pengetahuan dan keahlian dalam ilmu pertanian botani tropis.

Penemuan auxin dan mycorrhiza pada awal tahun 1900 merupakan periode emas penelitian Laboratorium Treub.
Kekayaan koleksi Kebun Raya Bogor menjadi referensi bagi banyak kebun raya daerah tropis di seluruh dunia untuk pengelolaan koleksi tanaman tropis yang autentik.
Tak hanya di Asia Tenggara, ternyata Kebun Raya Bogor juga memberi kontribusi yang signifikan di Asia dalam hal aklimatisasi penanaman pohon kelapa sawit sebelum dikembangkan dan didistribusikan ke banyak industri dan perkebunan.
Kebun Raya Bogor memiliki integritas dan dinilai autentik oleh UNESCO. Sebab, Kebun Raya Bogor memiliki integritas yang mampu mengungkap nilai universal luar biasa dari arsitektur bangunan yang memiliki nilai sejarah, keaslian tata tanam berdasarkan kelompok taksonomi, pohon pusaka dan bentang alam pusaka.
Sederet fakta itu menjadi bukti sejarah bahwa Kebun Raya Bogor adalah pusat penelitian biologi tropis.
Integritas Kebun Raya Bogor ini diperkuat dengan kebijakan pemerintah kota Bogor yang menetapkan kawasan sekitar kota Bogor sebagai penyangga Kebun Raya Bogor.
Saat ini, Kebun Raya Bogor adalah Kebun Raya yang dimiliki oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Dimana, memiliki fungsi sebagai konservasi ex-situ tumbuhan serta infrastruktur riset keanekaragaman hayati Indonesia.
Kemudian, terhitung sejak tanggal 1 Januari 2020, PT. Mitra Natura Raya (PT. MNR) menjadi mitra strategis BRIN dalam pengembangan pelayanan publik agar Kebun Raya Bogor dapat menjelma menjadi Kebun Raya berkelas dunia dan juga memperbarui pola komunikasi & promosi Kebun Raya agar dapat mengikuti tren komunikasi di kalangan anak muda.
Ini bukan semata-mata hanya untuk mempromosikan Kebun Raya, namun meningkatkan kesadaran anak muda terkait isu lingkungan serta mempopulerkan Kebun Raya sebagai infrastruktur riset BRIN terhadap keanekaragaman hayati Indonesia.