Punya Nilai Ekonomis, Kelompok Tani di Bogor Budidayakan Kacang Sacha Inchi
FeatureNewsHotAdvertisement
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Punya Nilai Ekonomis, Kelompok Tani di Bogor Budidayakan Kacang Sacha Inchi / Foto: Dimas Yuga Pratama

Bogor, tvrijakartanews - Kacang Inca, dengan nama latin Plukenetia Volubilis atau biasa kita kenal dengan sebutan Kacang Sacha Inchi, merupakan tanaman tahunan yang masuk dalam famili Euphorbiaceae.

Memiliki trikoma kecil di daunnya, Kacang Inca memiliki tekstur kulit yang keras serta berlapis berbentuk seperti bintang.

Sacha Inchi, biasa ditemukan di hutan tropis Alasan dan dataran tinggi di Peru. Namun, pada saat ini Sacha Inchi telah dibudidayakan di China, Malaysia, Thailand, dan belum lama ini di Indonesia.

Dalam kandungannya, Sacha Inchi memiliki potensi nutrisi yang besar. Sehingga, pada tahun 2016 silam, jenis ini dinobatkan sebagai “Super Food” oleh Badan Pangan Dunia (FAO).

Meskipun bukan berasal dari famili Fabaceae/Leguminosae yang beranggotakan tumbuhan aneka kacang, masyarakat tetap sudah biasa menyebutnya dengan sebutan “kacang”.

Secara morfologi, kacang sacha inchi memiliki bentuk bintang, di mana dalam satu bintang dapat menyimpan antara 4 – 5 butir kacang.

Buah muda berwarna hijau sedangkan buah yang sudah tua bewarna cokelat kehitaman, kemudian dari kacangnya diolah menjadi minyak kacang Sacha Inchi yang banyak memiliki kandungan lipid dan protein.

Di Bogor, terdapat satu wilayah yang telah mulai membudidayakan kacang Inca.

Kacang super food ini mulai diberdayakan oleh Kelompok Tani Wahana Sejahtera Mandiri, Desa Cimulang, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor Jawa Barat.

Dalam pelaksanaanya, kelompok tani ini memanfaatkan lahan eks perkebunan kelapa sawit yang sudah tidak produktif.

Kepala Desa Cimulang, Cecep Hidayat, mengatakan, pembudidayaan kacang Sacha Inchi ini awalnya terinspirasi rekannyaa dari IPB University, sehingga dia terus mempelajarinya melalui internet dan mencoba menanamnya bersama kelompok tani binaannya.

"Ini (Sacha Inchi) cocok ditanam di Indonesia, salah satunya di Desa Cimulang," katanya kepada tvrijakartanews.com, Sabtu 22 Juni 2024.

Selain itu, kegiatan pembudidayaan itu juga sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan ekonomi warga, sekaligus menjalankan progrM pemerintah terkait ketahanan pangan.

“Kami sekarang menanam di lahan seluas tiga hektar sebanyak 3.000 pohon,” ujarnya.

Menurutnya, kacang Sacha Inchi ini memiliki nilai ekonomi tinggi mulai dari daun hingga buah. Metode penanamannya pun terbilang sangat mudah dengan pupuk organik.

Bahkan, tanaman ini juga berfungsi sebagai obat obatan herbal atau dijadikan minyak.

“Untuk pemasarannya sangat mudah. Buahnya bisa diolah menjadi cemilan atau minyak dengan kandungan omega 9, baik untuk daya tahan tubuh," tuturnya.

"Tanaman kacang ini bisa menjadi obat-obatan herbal, untuk daunnya bisa dibuat minuman teh,” sambungnya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Wahana Sejahtera Mandiri, Bayu Hasan, menambahkan, di Desa Cimulang sendiri terdapat tiga kelompok tani binaan yang sebagian besar menanam kacang Sacha Inchi.

“Karena selain mudah menanamnya, kacang tersebut mempunyai daya jual tinggi," ujarnya.

Dia juga berharap bahwa, melalui budidaya kacang Sacha Inchi ini bisa meningkatkan ekonomi masyarakat Desa Cimulang sehingga Program ketahanan pangan pemerintah pusat terlaksana dengan baik.