Kali Angke Masih Meluap Saat Hujan, Pj Wali Kota Tangerang Minta BBWSC Segera Beri Solusi Tetap
NewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Foto : Dokumentasi Humas Pemkot Tangerang. Pj Wali Kota Tangerang meninjau lokasi luapan Kali Angke

Tangerang, tvrinewsjakarta - Wilayah Kecamatan Cipondoh masih menjadi wilayah yanyang kerap banjir jika diguyur hujan lebat. Hal ini lantaran wilayah tersebut bersisian dengan aliran Kali Angke yang sering meluap jika terjadi hujan lebat.

Pemerintah Kota Tangerang pun saat ini sudah melakukan beberapa upaya sementara untuk mencegah air sungai meluap hingga ke pemukiman warga.

"Penanganan jangka pendek untuk pengungsi sudah kami pastikan. Untuk jangka panjang, perlu dilakukan koordinasi dan diskusi dengan berbagai pihak terkait," jelas Pj Wali Kota Tangerang, Nurdin pada Selasa (9/7/2024).

Sementara itu, untuk penanganan dan pecegahan jangka panjang perlu dilakukan koordinasidengan berbagai pihak, termasuk dengan pemerintah pusat, Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), Pemprov DKI Jakarta, dan pihak-pihak terkait lainnya. Hal ini untuk mencari solusi permanen dalam mengatasi luapan Kali Angke yang berulang kali terjadi.

"Kami akan kaji dan diskusikan bersama untuk mencari solusi terbaik dalam menangani luapan Kali Angke ini," tutur Nurdin.Untuk saat ini, Nurdin menghimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan siaga terhadap potensi banjir, terutama saat musim hujan.

Dirinya juga mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan ke sungai."Mari kita bersama-sama menjaga lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan, agar aliran air di sungai tidak terhambat dan meminimalisir terjadinya banjir," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala DPUPR Kota Tangerang, Ruta Ireng Wicaksono menyatakan bahwa salah satu permasalahan pada Kali Angke, adalah adanya limpasan aliran sungai, sehingga membutuhkan peninggian turap di beberapa titik Kali Angke.

Panjang total turap Kali Angke pada dua sisi yang sudah terbangun sheetpile sepanjang 20.175 meter atau 82,8 persen dan belum terbangun sepanjang 4.200 meter atau 17,2 persen.

"Selain melanjutkan penurapan, perlu juga dipertimbangkan untuk meninggikan turap yang ada, karena setiap kali hujan deras terkesan kali angke tidak bisa menampung debit air sehingga sering limpas," jelas Ruta.

Dalam hal ini, Ia pun berharap pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR yang mempunyai kewenangan terkait pengelolaan sungai bisa segera menyelesaikan persoalan yang belum tuntas di DAS kali Angke.

"Luapan masih terjadi walau sudah diturap. Namun, debit over kapasitas dan masih mengakibatkan banjir atau genangan di daerah sekitar," pungkasnya.