Sektor Otomotif Terkena Tarif AS, Korea Selatan Umumkan Tindakan Darurat
Tekno & SainsNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Foto: reuters

Jakarta, tvrijakartanews - Korea Selatan mengumumkan langkah-langkah dukungan darurat untuk sektor otomotifnya pada Rabu, (9/4).

Dukungan darurat ini sebagai upaya untuk mengurangi dampak tarif Presiden AS Donald Trump pada sektor yang telah mengalami peningkatan tajam ekspor ke Amerika Serikat selama bertahun-tahun.

"Industri otomotif merupakan landasan ekonomi kita, yang mendukung 340.000 lapangan pekerjaan. Ekosistemnya, yang terdiri dari sekitar 20.000 pemasok suku cadang, akan sulit dipulihkan jika terganggu. Itulah sebabnya sektor publik dan swasta harus bekerja sama untuk melindunginya. Sejauh ini, pemerintah telah membahas tindakan penanggulangan dengan industri dan, menanggapi permintaan yang mendesak, telah menyiapkan tindakan darurat yang difokuskan pada dukungan terhadap perusahaan yang sedang mengalami krisis, menanggapi guncangan permintaan, meningkatkan lingkungan investasi, dan memperkuat kemampuan teknologi masa depan," kata Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Selatan, Ahn Duk-Heun dikutip dari reuters.

Diketahui, Trump telah mengumumkan tarif sebesar 25% untuk mobil dan truk ringan impor mulai hari Kamis. Tarif tersebut mencakup impor kendaraan dan suku cadang mobil senilai lebih dari $460 miliar setiap tahunnya, menurut analisis Reuters.

Untuk membantu mencegah masalah likuiditas, pemerintah akan meningkatkan dukungan pembiayaan kebijakan bagi produsen mobil menjadi 15 triliun won ($10,18 miliar) pada tahun 2025 dari 13 triliun won (8,8 miliar) yang direncanakan sebelumnya.

Pemerintah akan menurunkan pajak pembelian mobil menjadi 3,5% dari saat ini 5% hingga Juni 2025 dan menaikkan subsidi kendaraan listrik menjadi 30%-80% dari diskon harga dari saat ini 20-40% dengan periode diperpanjang enam bulan hingga akhir tahun ini. Pada tahun 2024, ekspor mobil Korea Selatan ke Amerika Serikat mencapai $34,7 miliar, atau 49% dari total ekspor mobilnya.

"Hari ini, kami membahas langkah-langkah tanggap darurat untuk industri otomotif, yang menghadapi kekhawatiran yang semakin meningkat akibat dampak tarif baru-baru ini. Pertama, kami akan memberikan dukungan mendesak kepada perusahaan-perusahaan yang terkena dampak tarif, seperti produsen suku cadang," imbuh Menteri Keuangan Korea Selatan, Choi Sang-Mok.